Apa itu Antroposen?

- Jumat, 27 September 2019 | 15:45 WIB
Ilustrasi demo perubahan iklim (Pexels/Niels)
Ilustrasi demo perubahan iklim (Pexels/Niels)

Secara etimologis, kata Antroposen berasal dari bahasa Yunani anthropos yang berarti manusia. Aktivitas-aktivitas manusia telah menjadi sangat banyak dan sangat intensif hingga menyaingi daya besar alam, yang artinya kini manusia telah mengubah tatanan bumi sehingga menjadi faktor utama penentu gerak alam, melansir dari jurnal UGM. 

Hari ini, umat manusia telah menyamai bahkan melampaui beberapa daya besar alam dalam mengubah biosfer dan banyak bagian dalam fungsi sistem bumi. 

Struktur biosfer daratan dan lautan telah berubah secara signifikan karena pengaruh langsung aktivitas manusia. Tidak ada bukti bahwa sistem bumi sebelumnya pernah mengalami perubahan dengan tipe, skala, dan kecepatan yang sedemikian rupa. 

Sistem bumi saat ini tengah berada pada situasi yang tidak ada perbandingannya, yang tepat disebut sebagai era baru dalam sejarah geologi bumi atau disebut Antroposen. 

Aktivitas manusia saat ini telah mengubah atmosfer, perairan laut, keanekaragaman hayati, perubahan karbon, nitrogen, fosfor, dan sulfur. 

Antroposen menunjukkan suatu krisis yang berasal dari ketidaksengajaan manusia. Parahnya, krisis ini bukanlah sesuatu yang mudah untuk dimitigasi. 

Selain itu, Antroposen telah menyebabkan manusia menciptakan lebih banyak cara untuk memproduksi dan melepaskan karbon dioksida ke atmosfer. Musim panas yang lalu merupakan rekor terpanas di belahan bumi utara. 

Faktanya adalah temperatur sekitar dan suhu samudera meningkat, dan pemanasannya memiliki banyak dampak iklim dan meteorologis, seperti badai tropis dan cuaca ekstrem, misalnya, kekeringan, kebakaran hutan, banjir, dan situasi lainnya yang menyebabkan perubahan iklim. 

Contoh lainnya adalah Gletser internasional yang mencair dengan kecepatan yang jauh lebih cepat dari yang diperkirakan, dan satu gletser telah menghilang di Islandia pada Agustus 2019, melansir dari Psychology Today

Deforostasi di hutan Amazon telah meningkat sebesar 278 persen dari Juli 2018 hingga Juli 2019, penyebab kebakaran yang disengaja oleh pemilik tanah untuk membuka lahan dan membuat padang rumput untuk penggembalaan ternak. 

Peristiwa-peristiwa ekstrem tersebut diarsipkan dengan baik oleh para ilmuwan terkemuka dan merupakan fakta yang akrab bagi banyak orang yang mengetahui informasi tersebut. 

Tetapi, ternyata banyak orang yang menolak laporan ilmiah tentang perubahan iklim global sebagai hukum atau alarm bagi banyak manusia. 

-
Ilustrasi demo perubahan iklim (Pexels/Markus Spiske temporausch.com)

Banyak yang akhirnya memposisikan dirinya dengan menyatakan "sudah terlambat" untuk diperbaiki dan sudah ditakdirkan untuk menerima perubahan iklim. 

Dan di sisi lain, banyak yang menyebut bahwa perubahan iklim ekstrem ini menjadi pengingat keagamaan yang merujuk pada akhir zaman, dan dengan senang hati memprediksi 'masa depan' tanpa memperbaiki. 

Halaman:

Editor: Administrator

Terkini

3 Ayat Alkitab Tentang Masa Depan

Selasa, 16 April 2024 | 17:00 WIB
X