Jeritan Hati Pedagang di Kampung Heritage Kajoetangan: Tolong, Kami Butuh Pemasukan!

- Selasa, 10 Januari 2023 | 15:22 WIB
Pesona Kampung Heritage Kayutangan kian meredup (Z Creators/Rani Rachmania)
Pesona Kampung Heritage Kayutangan kian meredup (Z Creators/Rani Rachmania)

Kampung Heritage Kajoetangan merupakan salah satu ikon pariwisata Kota Malang. Awalnya menjadi kampung tematik dan dikembangkan menjadi tempat pariwisata. Kampung yang sebagian didominasi bangunan kuno ini lokasinya enggak jauh dari pusat kota. 

Di dalam kampung tersebut, kamu bisa menyusuri gang sempit yang dipenuhi sejumlah bangunan kuno dan menikmati aneka kuliner yang dijual warga setempat. 

Bahkan kamu bisa berfoto di sini dengan suasana jadul Kota Malang. Ada beberapa mural bertemakan Kota Malang zaman dulu dan rumah-rumah ikonik mirip rumah di film Si Doel Anak Sekolahan. 

-
Jejeran rumah tempo dulu di Kampung Heritage Kajoetangan (Z Creators/Rani Rachmania)

Seiring waktu, Pemerintah Kota Malang mengubah tatanan wajah kawasan Kampung Heritage Kajoetangan dengan mempercantik sisi luar yang enggak jauh dari Kampung Heritage atau di kawasan Jalan Basuki Rahmat. 

Sepanjang Jalan Basuki Rahmat dipasang tiang-tiang lampu dan kursi bernuansa klasik. Jalur pedestrian diperlebar dan sejumlah kafe mulai bermunculan. 

-
Kayutangan Heritage kian berjaya dan cantik (Z Creators/Rani Rachmania)

Tapi sayang, hal ini berimbas pada Kampung Heritage Kajoetangan yang semakin terbenam.

Penduduk lokal yang biasanya ketiban cuan, kini semakin terpuruk. Kampung Heritage Kajoetangan kian sepi, kondisi diperparah sejak munculnya pandemi Covid-19. 

-
Kampung Heritage Kajoetangan menanti wisatawan (Z Creators/Rani Rachmania)

Hal ini yang dikeluhkan sama Rudi Haris, salah satu warga lokal di Kampung Heritage Kajoetangan. Pemilik kedai kopi ini merasakan minat kunjungan pelanggan semakin berkurang.

"Dulu saya buka pagi sampai malam, tidak berhenti melayani permintaan kopi para pengunjung. Sekarang kondisi berbeda, dari 100 persen menjadi 0,01 persen. Dulu per bulan bisa dapat Rp2 juta, kalau sekarang ya pernah dapat Rp100 ribu," kata pria yang biasa disapa Mbah Ndut. 

Ia menambahkan berjualan kopi paling murah Rp7 ribu dan paling mahal Rp12 ribu. Jika dibandingkan dengan harga kopi di kafe-kafe yang mulai menjamur di kawasan pinggir Jalan Basuki Rahmat, harga kopinya lebih murah. 

-
Kawasan Kampung Heritage Kajoetangan kian meredup (Z Creators/Rani Rachmania)

Ungkapan hati Mbah Ndut mewakili pekerja dan sejumlah pengusaha UMKM di dalam Kampung Heritage Kayutangan Malang.

Mewakili sesama pengusaha, ia berharap Pemkot Malang punya inovasi baru agar wisatawan bisa kembali masuk ke dalam Kampung Heritage Kayutangan. 

Artikel Menarik Lainnya:

Merinding! Asal-Usul Nama Cinomati, Konon Berawal dari Misteri Hilangnya Sosok Ini

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Kemnaker Luncurkan Program K3 Nasional 2024-2029

Kamis, 25 April 2024 | 21:56 WIB

3 Ayat Alkitab Tentang Masa Depan

Selasa, 16 April 2024 | 17:00 WIB
X