Kampung Heritage Kajoetangan merupakan salah satu ikon pariwisata Kota Malang. Awalnya menjadi kampung tematik dan dikembangkan menjadi tempat pariwisata. Kampung yang sebagian didominasi bangunan kuno ini lokasinya enggak jauh dari pusat kota.
Di dalam kampung tersebut, kamu bisa menyusuri gang sempit yang dipenuhi sejumlah bangunan kuno dan menikmati aneka kuliner yang dijual warga setempat.
Bahkan kamu bisa berfoto di sini dengan suasana jadul Kota Malang. Ada beberapa mural bertemakan Kota Malang zaman dulu dan rumah-rumah ikonik mirip rumah di film Si Doel Anak Sekolahan.
Seiring waktu, Pemerintah Kota Malang mengubah tatanan wajah kawasan Kampung Heritage Kajoetangan dengan mempercantik sisi luar yang enggak jauh dari Kampung Heritage atau di kawasan Jalan Basuki Rahmat.
Sepanjang Jalan Basuki Rahmat dipasang tiang-tiang lampu dan kursi bernuansa klasik. Jalur pedestrian diperlebar dan sejumlah kafe mulai bermunculan.
Tapi sayang, hal ini berimbas pada Kampung Heritage Kajoetangan yang semakin terbenam.
Penduduk lokal yang biasanya ketiban cuan, kini semakin terpuruk. Kampung Heritage Kajoetangan kian sepi, kondisi diperparah sejak munculnya pandemi Covid-19.
Hal ini yang dikeluhkan sama Rudi Haris, salah satu warga lokal di Kampung Heritage Kajoetangan. Pemilik kedai kopi ini merasakan minat kunjungan pelanggan semakin berkurang.
"Dulu saya buka pagi sampai malam, tidak berhenti melayani permintaan kopi para pengunjung. Sekarang kondisi berbeda, dari 100 persen menjadi 0,01 persen. Dulu per bulan bisa dapat Rp2 juta, kalau sekarang ya pernah dapat Rp100 ribu," kata pria yang biasa disapa Mbah Ndut.
Ia menambahkan berjualan kopi paling murah Rp7 ribu dan paling mahal Rp12 ribu. Jika dibandingkan dengan harga kopi di kafe-kafe yang mulai menjamur di kawasan pinggir Jalan Basuki Rahmat, harga kopinya lebih murah.
Ungkapan hati Mbah Ndut mewakili pekerja dan sejumlah pengusaha UMKM di dalam Kampung Heritage Kayutangan Malang.
Mewakili sesama pengusaha, ia berharap Pemkot Malang punya inovasi baru agar wisatawan bisa kembali masuk ke dalam Kampung Heritage Kayutangan.
Artikel Menarik Lainnya:
Merinding! Asal-Usul Nama Cinomati, Konon Berawal dari Misteri Hilangnya Sosok Ini