INDOZONE.ID - Jelang pemilihan umum (Pemilu) 2024, hasil survei yang dilakukan Center for Strategic and International Studies (CSIS) menyebut ada sekitar 114 juga generasi muda yang menjadi pemilih di Pemilu 2024. Angka ini mencapai 60 persen dari jumlah total pemilih di Indonesia.
Berangkat dari situ, Think Policy dan What Is Up Indonesia (WIUP) meluncurkan platform digital bijakmemilih.id pada Minggu (19/3/2023). Inisiasi ini bertujuan membantu masyarakat, terutama anak muda, mencari informasi berkualitas yang berkaitan dengan isu politik.
Baca juga: Presiden Jokowi Bertemu Megawati Selama 3 Jam di Istana Merdeka, Bahas Pemilu 2024
"Saat besar kita cuma diajarin dua, terima dan bersyukur. Makanya baru setelah lulus kuliah baru terpapar dengan masalah dunia," ujar CEO sekaligus Co-Founder Think Policy, Andhyta F Utami dalam peluncuran bijakmemilih.id di MBloc Space, Jakarta Selatan, Minggu (19/3/2023).
"Beruntungnya saya bertemu dengan satu orang yang membuat saya aware, ternyata keputusan di orang-orang di Senayan, bisa mempengaruhi hajat hidup seluruh masyarakat Indonesia selama 5 tahun," imbuhnya.
Platform bijakmemilih.id mengumpulkan informasi mengenai partai politik yang mendukung atau menolak isu tengah berkembang di masyarakat, mulai dari isu perubahan iklim hingga ekonomi. Dengan demikian, masyarakat bisa mendapatkan informasi akurat dan mudah dicerna terkait Pemilu 2024.

"Padahal dari 2019 sudah ada banyak yang membahas tentang politik tapi enggak ada yang membahas tentang isu politik, lebih ke arah etentitas atau individu. Dari situ bijakmemilih, ingin membagikan informasi terkait isu terkait politik," ujar Utami.
Dalam kesempatan serupa, Ketua Umum Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta Sunardi mengakui, peran kelompok muda dalam Pemilu 2024 sangat besar. Oleh karenanya, partisipasi kelompok muda sangat dibutuhkan sebagai pemilih.
Baca juga: Ini Daftar 10 Poin Perppu Pemilu yang Diserahkan Mendagri!
"Orang-orang yang nantinya dipilih (pada Pemilu 2024) dalam proses pemilihan itu, akan memenutukan kebijakan yang akan dirasakan orang lain. Jadi suara rakyat, terutama anak muda, sangat penting. Memilih jadi faktor kesadaran kita semua," ujar Sunardi.
Sundari memastikan, nantinya pihak KPU akan memfasilitasi masyarakat terkait informasi para calon legislatif dan eksekutif.
"Saat ini belum ditetapkan individu yang partisipasi tapi Parpol (partai politik) sudah, nanti Mei baru caleg parpol," beber Sundari.
"Nantinya itu (informasi caleg) bisa di publish melalui website. Dia tanda tangan keputusan publish CV, nanti dikasih pilihan mau dipublish atau enggak CV-nya. Menurut saya, kalau dia yang baik, dia pasti mau, kalau enggak yaudah kami gabisa publish itu," pungkas Sunardi.
Artikel Menarik Lainnya: