Tips Atur Keuangan Agar Bisa Aktualisasi Diri Sekaligus Sisihkan Buat Tabungan

- Minggu, 6 Maret 2022 | 13:46 WIB
Ilustrasi. (Foto/Antara)
Ilustrasi. (Foto/Antara)

Anda yang ingin dapat mengatur pendapatan agar kebutuhan dapat terpenuhi sekaligus mengaktualisasi diri bisa menerapkan konsep pengaturan keuangan dengan rumus 50/30/20 ala senator Amerika Serikat Elizabeth Warren.

Branding and Communication Strategist MiPOWER by Sequis Ivan Christian Winatha, M.M., RFP menjelaskan, hal ini berarti pendapatan setelah dikurangi pajak lalu dibagi ke pos kebutuhan sehari-hari sebesar 50 persen, kemudian 30 persen untuk keinginan dan sisihkan 20 persen untuk tabungan, investasi, anggaran masa depan termasuk dana darurat.

“Kita perlu membuat anggaran keinginan untuk membantu mengontrol diri. Jangan sampai karena diskon, sale, atau FOMO lalu gaji habis dan berutang," kata dia seperti yang dikutip Antara, Minggu (6/2/2022).

Menurut Ivan, adanya anggaran keinginan sebagai sarana untuk menghibur diri atau membuat hidup lebih menyenangkan tanpa mengorbankan anggaran masa depan.

Dia berpesan agar Anda jangan sampai berutang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan keinginan.

Pengeluaran yang termasuk dalam bujet keinginan antara lain oufit ala-ala pekerja kantoran, bekerja sambil meminum kopi di cafe, mengganti gawai terbaru, staycation bersama sahabat, makan enak di restoran favorit atau belanja online.

Apabila ingin memenuhi keinginan ini, Anda perlu menghitung dan mengatur pendapatan dahulu apakah cukup untuk kebutuhan saat ini dan masa depan.

Ivan menuturkan, Anda perlu memastikan 50 persen penghasilan cukup untuk membiayai kebutuhan harian dan membayar tagihan rutin.

Kalkulasi kebutuhan dengan detail agar saat harus melakukan pengeluaran tidak melebihi anggaran.

Jika harga barang yang sudah biasa kita gunakan mengalami kenaikan, maka Anda bisa mencari substitusi produk yang harganya lebih terjangkau atau memanfaatkan promo atau diskon.

Mengenai anggaran masa depan, Anda dapat menyisihkan 20 persen dari pendapatan bersih. Termasuk dalam bujet ini yakni asuransi kesehatan & jiwa, dana darurat, dan dana pensiun.

"Idealnya, kita memiliki dana darurat sekitar 5-6 kali dari pengeluaran bulanan rutin untuk keadaan darurat, seperti jika terjadi kecelakaan, duka cita, renovasi rumah, perbaikan mobil, atau jika mendadak mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)," tutur Ivan.

Sebaiknya, cukupkan dulu pos dana darurat sebelum melakukan investasi jangka panjang. Kemudian, miliki jaring pengaman finansial dari risiko yang tidak terduga.

"Jika perlu anggaran keinginan bisa ditunda atau kurangi sementara waktu hingga anggaran masa depan bisa terpenuhi dahulu. Jangan sampai karena keinginan, anggaran masa depan sampai tidak terpenuhi sebab biaya hidup pada masa mendatang pasti akan lebih tinggi daripada saat ini," kata Ivan.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Bolehkah Sahur Setelah Adzan Subuh? Ini Kata Ulama

Minggu, 17 Maret 2024 | 16:29 WIB

Menangis Saat Puasa: Batal Puasa atau Tidak?

Sabtu, 16 Maret 2024 | 03:05 WIB

4 Cara Agar Tetap Fokus saat Shalat Tarawih

Kamis, 14 Maret 2024 | 18:40 WIB
X