Bisakah Hidup Bahagia Tanpa Harus Mengikuti Standar Orang Lain?

- Jumat, 7 Januari 2022 | 22:12 WIB
Ilustrasi merasa tidak bahagia (Pixabay/Vladimir Vladimirov)
Ilustrasi merasa tidak bahagia (Pixabay/Vladimir Vladimirov)

Sebagai manusia kita tentu ingin hidup bahagia. Namun standar kebahagiaan setiap orang tentu berbeda-beda.

Bagi sebagian orang, kebahagian mungkin diukur dari pencapaian di usia 25 tahun. Dimana pada usia tersebut, seseorang akan dinilai bahagia jika sudah berkeluarga, punya tabungan ratusan juta, investasi dan lainnya. 

Nah tanpa kita sadari, berbagai standar tersebut membuat kita menjadi pribadi yang rapuh dan serba buru-buru. Kita amat mudah sedih, kecewa, merasa tertinggal bahkan overthinking. Padahal tidak semua standar orang lain layak untuk dipegang dan jadi pedoman hidup.

Melansir dari Psych Central, psikoanalis Jerman bernama Erich Fromm mengungkapkan, manusia harus mampu menoleransi rasa tidak aman yang membuatnya harus mengikuti standar orang lain. Sebaliknya ia harus mampu mengatasi rasa insecure yang dimiliki.

Lantas bagaimana caranya agar bahagia tanpa mengikuti standar orang lain?

1. Jangan suka membandingkan diri

Kebiasaan membdangungkan diri dengan orang lain manjadi pemicu kita tidak bahagia. Oleh sebab itu jangan sering melakukan kebiasaan buruk ini.

Kamu boleh membandingkan dirimu dengan orang lain jika itu akan membawamu kepada perubahan yang positif. Namun jika malah membuatmu terpuruk maka hentikan.

2. Jangan percaya ucapan kosong

Pada saat dalam kondisi terpuruk sering kali seorang berusaha mengucapkan kata-kata positif untuk membesarkan hatinya.

Namun kata-kata seperti "Aku pasti jadi yang terbaik hebat!",  "Aku pasti bisa melakukannya!" tak melulu berdampak baik.

Mengapa? Sebab ini adalah frasa kebohongan yang terpaksa kamu yakini. Jadi daripada menghibur diri dengan kata-kata kosong, yang akhirnya berujung kekecewaan dan membuat kamu kehilangan motivasi serta mudah menyerah, lebih baik kamu mencari cara dan solusi agar kebahagiaanmu bisa diwujudkan.

3. Fokus menjadi diri sendiri

Mungkin terlihat klise, tetapi pada banyak kasus, banyak orang yang menggantungkan kebahagiaanya kepada orang lain.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X