Si kecil tiba-tiba menangis kencang sampai berguling-guling di lantai dan melempar barang? Jika iya, itu tanda bahwa anak sedang tantrum.
Dalam istilah psikologi, tantrum disebut juga sebagai temper tantrum.
Ini adalah kondisi di mana anak mengekspresikan kemarahan dengan berbaring di lantai, menendang, berteriak, hingga membanting benda di sekitarnya.
Namun, para orang tua tidak perlu khawatir. Karena, kondisi ini memang biasa dialami anak di usia prasekolah (1-3 tahun).
Normalnya, tantrum pada anak akan berkurang dan berhenti di usia 3-4 tahun.
Jenis Tantrum pada Anak
Sebelum membahas cara mengatasi tantrum pada anak, ada baiknya para orang tua mengetahui dua jenis tantrum berikut ini.
Tantrum Manipulatif
Biasanya, kondisi ini muncul karena keinginan si anak tidak terpenuhi. Ini termasuk tantrum yang dibuat-buat oleh anak.
Jenis tantrum manipulatif tidak terhadi pada semua anak. Meski begitu, orang tua harus mampu menguasai emosi bila sewaktu-waktu anak mengalami tantrum ini.
Tantrum Frustasi
Ada beberapa faktor anak mengalami tantrum frustasi. Seperti kelelahan, kelaparan, atau gagal melakukan sesuatu.
Ketika anak mengalami tantrum frustasi, cobalah untuk mendekati dan menenangkan anak. Misalnya, memberikan pujian dengan kata-kata lembut.
Penyebab Anak Tantrum
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, tantrum pada si kecil selalu disebabkan karena beberapa hal.
Ini dikarenakan kondisi emosi anak sering tidak stabil atau mendapat tekanan dari lingkungan sekitar.