Pengadilan Beijing, Tiongkok belakangan ini telah memerintahkan seorang pria untuk membayar 31.200 ringgit atau setara dengan Rp109 juta sebagai kompensasi kepada mantan istrinya beberapa bulan setelah suaminya mengajukan gugatan cerai.
Secara khusus, jumlah uang tersebut adalah kompensasi untuk semua pekerjaan rumah yang harus dipikul mantan istri selama lima tahun pernikahan mereka.
Dilansir dari CNN, Sabtu (27/2/2021), mantan istrinya, Wang, adalah seorang ibu rumah tangga dan menuntut restitusi setara dengan 100 ribu ringgit atau setara Rp352 juta setelah mantan suaminya mengajukan gugatan cerai pada Oktober tahun lalu.
Sang istri mengklaim bahwa dia ditinggalkan untuk mengurus anak pasangan dan pekerjaan rumah sendirian dan mengatakan bahwa pria itu 'hampir tidak peduli atau berpartisipasi dalam segala jenis pekerjaan rumah tangga.'
Baca juga: Pengguna Media Sosial Indonesia Disebut Netizen Paling Tidak Sopan di Asia Tenggara
Dalam putusannya, pengadilan distrik Beijing memerintahkan suaminya untuk membayar Wang sebesar Rp109 juta untuk 'kompensasi pekerjaan rumah' dan telah membagi properti yang dimiliki bersama secara merata. Selain itu, Wang juga akan diberikan hak asuh atas putra mereka serta menerima tunjangan bulanan sebesar Rp4 juta dari mantan suaminya.
Putusan ini adalah yang pertama di China dan akan memengaruhi semua kasus perceraian lainnya di masa depan. Ini adalah bagian dari kode sipil baru Republik yang diberlakukan sejak Januari 2021 yang menetapkan berbagai paket legislatif yang menurut Pemerintah China dan para ahli hukumnya akan melindungi hak-hak individu dengan lebih baik.
Dalam undang-undang perdata baru, sebuah klausul baru diperkenalkan yang memungkinkan pasangan untuk meminta kompensasi dari pasangan mereka selama perceraian karena mengambil lebih banyak tanggung jawab dalam merawat anak-anak dan kerabat lanjut usia.
