3 Sikap Ini Isyaratkan Orangtua Perlu Perketat Disiplinkan Anak

- Rabu, 22 Januari 2020 | 11:15 WIB
Ilustrasi ( Pexels/berendey_Ivanov)
Ilustrasi ( Pexels/berendey_Ivanov)

Perangai anak memang kadang menjengkelkan. Bahkan sering kali ada yang tak bisa ditolerir. Maka, hal itu menjadi pengingat orangtua untuk lebih ketat lagi dalam mendisiplinkan si kecil.  

Hal itu perlu dilakukan untuk mencegah agar sikap buruk anak tidak terbawa sampai dewasa. Melansir dari Famifi, Rabu (22/1/2020) disebutkan beberapa tanda yang harus orangtua segera sadari, bila melihat perilaku anak yang nyaris melampaui batas. Berikut 3 sikap anak yang mengisyaratkan orangtua perlu memperketat disiplin.

Merasa Tidak Bersalah

-
(Pexels/Daria Shevtsova)

Anak Anda sering menunjukkan sikap menolak  perasaan bersalah? Ingat, sikap ini akan menjadi masalah terhadap kepribadian mereka kelak. Tidak merasa bersalah merupakan tanda anak-anak menolak mengakui kesalahan yang mereka perbuat.

Menyalahkan Orang Lain

-
(Pexels/Nappy)

 

Apabila anak sudah tidak mau bertanggung jawab terhadap apa yang mereka lakukan, terutama jika itu salah, kemudian melemparkan keselahan kepada orang lain, berarti orangtua harus melakukan sesuatu terhadap anak.

Terlalu Cuek

-
(Pexels/Bruce mars)

Saat si kecil menunjukkan sikap tak peduli terhadap orang lain, terutama keluarga dan orang-orang terdekatnya, ini merupakan masalah. Anak akan tumbuh menjadi orang yang egois atau individualis. Sebab mereka hanya mementingkan diri sendiri. 

Pakar Parenting Lauren Steele,  menyarankan kepada orangtua untuk membuat daftar tanggung jawab tertulis. Dalam hal ini cobalah beri anak tanggung jawab untuk membantu orang lain atau merawat hewan peliharaan.

"Tulis catatan yang berisi daftar tanggung jawab anak. Minta mereka membaca berkali-kali. Misalnya, pukul berapa mereka harus berhenti menonton tv, belajar, makan, dan lain sebagainya. Jika itu sudah ada, maka tak ada alasan bagi anak untuk melanggar, meski waktu bermain lebih karena keberadaan teman," paparnya.

Ia menambahkan, sering mengajak anak ke panti asuhan untuk menyayangi dan merawat sesama manusia. Atau, bisa juga dengan merawat hewan peliharaan. Beri si kecil tugas rutin untuk memberi makan hewan.

"Disiplinkan juga anak dengan menegakkan konsekuensi. Ketika mereka tidak merasa bersalah, mereka harus merasa bingung ketika akhirnya mereka melakukan sesuatu yang salah. Tapi, bukan berarti orangtua mencari celah untuk menyengsarakan anak," tukasnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Makna dan Kegunaan 7 Sakramen dalam Gereja Katolik

Selasa, 26 Maret 2024 | 08:15 WIB

4 Peran Kerjasama Pendidikan oleh Negara ASEAN

Kamis, 21 Maret 2024 | 18:15 WIB
X