Sejak minggu lalu, Desa Jurug, Kecamatan Sooko, Kabupaten Ponorogo ramai didatangi warga. Bukan untuk berwisata, tujuan mereka adalah melihat langsung fenomena unik yang terjadi di sana, yakni pohon pisang raksasa.
Bahkan saking besarnya pohon pisang yang tingginya mencapai 4 meter tersebut enggak bisa dipeluk oleh satu orang dewasa.
“Pisang raksasa tersebut punya Pak Ladi. Diameter batangnya mencapai 1,8 meter, tingginya 4 meter,” kata Kepala Desa Jurug, Sukamto, Kamis (3/3/2022).
Sukamto menuturkan kalau pihaknya belum mengetahui secara pasti jenis pisang seperti apa yang tumbuh di kebun porang milik salah satu warganya tersebut. Bahkan pemilik pisang tersebut juga enggak tahu secara pasti bagaimana pisang tersebut bisa tumbuh subur di antara tanaman porang.
Menurutnya semenjak pisang milik Ladi tersebut viral di media sosial, banyak warga dari luar daerah penasaran ingin mengetahui bentuk pisang raksasa tersebut. Biar memudahkan warga mencari keberadaan pisang raksasa, ia pun menamai pisang tersebut ‘Aladin’.
“Aladin diambil dari nama pemilik pisang pak Ladi,” tutur Sukamto.
Karena pisang ‘Aladin’ berpotensi jadi destinasi wisata meski jaraknya 30 kilometer dari pusat kota, Sukamto berencana membudidayakan pisang ‘Aladin’ tersebut.
“Sementara dirawat bersama porang, nanti kalau sudah muncul tunas anakan atau jantungnya kita lihat apakah bisa dibudidayakan,” ujar Sukamto.
Ketika ditemui Tim IDZ Creators, Ladi, sang pemilik pohon pisang mengaku kalau ‘Aladin’ tumbuh dari ketidak sengajaan. Awalnya ia hanya menanam porang dari ‘katak’ yang berbentuk biji. Namun ketika biji yang lain tumbuh seperti porang pada umumnya, ada satu biji yang tumbuh menyerupai tanaman jagung.
“Saya biarkan saja, ternyata tumbuhnya cepat sekali, sampai sekarang sebesar ini,” urai Ladi.
Ladi menerangkan usia pisang ‘Aladin’ miliknya sudah dua kali musim tanam porang, artinya usia pisang raksasa tersebut sudah mencapai 1,5 tahun. Namun sampai saat ini pisang tersebut belum sekalipun memunculkan tunas anakan dan jantung pisang.
Bahkan pelepah daun pun terpaksa harus diikat biar enggak jatuh menimpa tanaman porang di bawahnya. Uniknya ketika pelepah daun ditebas untuk dibersihkan, getah pisang ‘Aladin’ justru berwarna kuning bening, enggak seperti pisang pada umumnya yang berwarna putih bening.
“Baunya juga enggak seperti pisang, kalau Aladin ini tidak berbau,” pungkas Ladi.
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join IDZ Creators dengan klik di sini
