Siapa bilang siswa MAN (Madrasah Aliyah Negeri) enggak bisa berprestasi. Hal ini dibuktikan oleh Kamila Aisya Farisaputri siswi MAN 4 Pondok Pinang, Jakarta Selatan yang lolos di enam universitas luar negeri, dua di Belanda dan empat di Kanada.
Universitas tersebut antara lain Media Studies Program di University of Groningen Belanda, Information and Media Program di Western University Canada, Global Business and Digital Arts di University of Waterloo Canada, Media and Production Design University of Carleton Canada, International Bachelor of Communication and Media, Erasmus University of Rotterdam Belanda, dan Toronto University Canada.
Keinginan untuk melanjutkan pendidikan di luar negeri memang telah ia miliki sedari kecil. Ia kerap melihat tayangan kegiatan anak-anak Indonesia yang menempuh pendidikan di luar negeri lewat media sosial. Tekadnya semakin bulat dan dibuktikan dengan kerja keras.
“Dari kelas 12 aku sering nonton YouTube anak Indonesia yang kuliah di luar negeri. Aku jadi sadar kalau impian ke luar negeri itu enggak impossible. Dari situ aku bertekad buat xike universitas luar negeri,” kata Kamila kepada Tim IDZ Creators.
Selain mempersiapkan berbagai syarat yang dibutuhkan untuk mendaftar ke luar negeri, Kamila juga intens selama sebulan mempersiapkan IELTS (International English Language Testing System) dan kursus matematika untuk persiapan tes masuk universitas di Singapura.
Ia mendaftar di sembilan universitas di Belanda, Kanada, dan Singapura dan baru lolos di enam universitas. Perjuangan Kamila enggak mudah dalam menggapai cita-citanya untuk bisa kuliah di luar negeri. Setamat SMP ia memilih MAN karena ingin tetap belajar Islam dan ia mengambil program Cambridge yang dikembangkan di sekolahnya dengan melalui berbagai tes.
Program Cambridge menuntut siswa aktif berbahasa Inggris dan menganalisa bukan menghafal. Siapa sangka Kamila putri pertama dari dua bersaudara ini bukan juara ataupun siswi yang ranking di kelasnya. Ia pun menuturkan sebagai siswi yang suka tidur di kelas.
Mengambil jurusan IPA, Kamila mendaftar kuliah di jurusan Information Technology karena tertarik membuat aplikasi dan seluruh proses di baliknya. Enggak ada jam khusus untuk belajar, ia malah suka menonton drama Korea atau berbagai film Barat sampai larut malam.
Untuk mendaftar di berbagai universitas luar negeri, Kamila harus membuat essay dalam bahasa Inggris yang dicicilnya selama 4 bulan. Essay-nya berupa motivasi mengambil jurusan dan universitas yang dituju serta tujuan hidup ke depannya.
Kamila yang sejak kelas 2 SD sudah aktif belajar bahasa Inggris ini berpesan kepada anak muda untuk tidak patah semangat dalam mengejar impian.
"Selama ada keinginan coba dulu saja. Aku paham ada banyak penghalang seperti dana atau enggak diizinkan orang tua dan lain-lainnya. Tapi selama kita mau memikirkan solusi untuk itu dan mau berusaha keras, Insya Allah ada jalannya," ucapnya.
Sekarang Kamila yang berdomisili di daerah Gandaria, Jakarta Selatan ini belum menentukan universitas mana yang menjadi pilihannya. Ia masih menunggu pengumuman dari beberapa universitas lainnya dan sedang berburu untuk mendapatkan beasiswa.
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join IDZ Creators dengan klik di sini.
