Saat mendaki, sudah seharusnya kita tidak membuang sampah sembarangan. Namun, masih ada saja pendaki nakal yang cuek soal kebersihan di gunung. Tak jarang pendaki meninggalkan sampah di gunung dan enggan membawa turun sampah. Ngakunya pecinta alam, tapi menjaga alam saja tidak mampu.
Adalah Mbah Bingah, ia adalah definisi pecinta alam sesungguhnya yang patut diapresiasi. Mbah Bingah selalu naik turun Gunung Merbabu untuk mengutip sampah-sampah yang tertinggal di gunung.
Meski usianya sudah 63 tahun, namun Mbah Bingah mampu membawa turun sampah hingga 40 kg. Dia bahkan melakukan hal tersebut setiap hari. Ya, di usianya yang sudah senja, Mbah Bingah masih sanggup memikul sampah yang beratnya sampai puluhan kg.
Mbah Bingah adalah definisi pencinta alam sesungguhnya.
— Kitabisa (@kitabisacom) September 8, 2020
Semoga kebaikanmu mendatangkan berkah yang menggunung, Mbah ♥?♥?♥? pic.twitter.com/meXhv6OYWS
Sampah tersebut kemudian ia jual untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Meski hidup pas-pasan, Mbah Bingah selalu menyisihkan rezekinya untuk berbagi. Dia sering memberikan sembako untuk sesama lansia di sekitar rumahnya. Menurutnya, manusia bisa menjadi mulia dengan berbagi.
Mbah Bingah juga mengaku sangat menyukai pekerjaannya karena membuat gunung bersih.
Kisah Mbah Bingah yang dibagikan Kitabisa.com ini berhasil membuat netizen merasa 'tertampar. Tak sedikit pula yang menyesalkan para pendaki yang masih suka membuang sampah di gunung.
"Bingah dalam bahasa Jawa artinya "bahagia' , Mbah bingah dengan keterbatasan mampu membuat kebahagiaan di Gunung dan lansia di sekitarnya . Matur nuwun mbah Bingah , sehat selalu," kata akun @tomingartun.
"Yg sosoan naik gunung, foto2 kebutuhan sosmed dan dikasih caption sok bijak tpi turun gabawa sampah, fix kalian bukan pecinta alam. Nggaya tok," kata akun @Fatmazzatun.
"Pencinta alam sesungguhnya tidak berkata kepada orang sebagai pencinta alam, karena alam bagian dari hidupnya dengan membuat kecintaannya terhadap alam dengan berbuat positif seperti ini," kata akun @myanwarii.
