Kala Perusahaan Perlahan Ucapkan Selamat Tinggal Plastik

- Rabu, 19 Juni 2019 | 12:23 WIB
Pengolahan Sampah Jakarta (Foto: Dinas Lingkungan Hidup Jakarta)
Pengolahan Sampah Jakarta (Foto: Dinas Lingkungan Hidup Jakarta)

Kampanye anti plastik terus bergaung di dalam negeri. Persoalannya, Indonesia menjadi penghasil sampah terbesar di dunia. Paling tidak pada 2019 ini diperkirakan produksi sampah mencapai 66 - 67 juta ton.

Bahkan, data The World Bank tahun 2018 di 87 kota pesisir Indonesia memberikan kontribusi sampah ke laut diperkirakan sekitar 1, 27 juta ton. dengan komposisi sampah plastik mencapai 9 juta ton dan diperkirakan sekitar 3,2 juta ton adalah sedotan plastik.

Sedangkan data data yang dikumpulkan oleh para anak muda yang tergabung dalam Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Divers Clean Action L di Indonesia setiap hari digunakan sedikitnya 93 juta sedotan plastik, yang jika tidak di daur ulang akan mencemari lingkungan

Para perusahaanpun mulai menggungkan pengurangan plastik di Indonesia, kondisi menandakan  semakin sadar pentingnya mengurangi penggunaan plastik sekali pakai termasuk sedotan plastik.

Salah satu perusahaan makanan siap saji,  KFC Indonesia mengaku sudah sejak dua tahun lalupun  mengajak konsumen untuk mengurangi pemakaian sedotan plastik melalui program No Straw Movement.

Program yang digagas sejak Mei tahun 2017 ini, yang berawal dari hanya enam gerai, sudah berhasil mengurangi penggunaan sedotan plastik hingga 28 persen. 

Selanjutnya, di akhir 2017 program ini dilebarkan ke 250 gerai di Jabodetabek dan telah berhasil mengurangi penggunaan sedotan hingga 46 persen di setiap gerainya atau meningkat hampir 65 persen. 

Dan pada akhir tahun 2018 lalu, No Straw Movement diterapkan ke seluruh 690 gerai KFC, dengan penggunaan sedotan plastik di KFC Indonesia turun hingga 91 persen.

Seperti halnya kompetitornya, McDonald’s Indonesia juga melakukan kampanye tanpa sedotan sejak 12 November 2018 lalu di 190 gerainya di seluruh Indonesia. McDonald’s sudah tidak menyediakan dispenser sedotan plastik. 

Perusahaan Telekonomikasi seperti Telkomsel beberapa waktu lalu, mengajak masyarakat untuk menunjukkan komitmen dan mengajak untuk memberikan aksi nyata untuk mengurangi penggunaan plastik sekaligus mengurangi sampah plastik melalui gerakan #BhayPlastik. 

General Manager Prepaid Brand and Communications Telkomsel, Abdullah Fahmi mengungkapkan, ingin memberikan perubahan besar bagi lingkungan dengan mengajak semua orang untuk mulai merubah kebiasaan sehari-hari dalam penggunaan plastik. "Kami percaya bahwa perubahan yang besar dapat dimulai dari sebuah aksi yang sederhana," ujarnya. 

Pemerintah Indonesia pun, dalam berbagai forum internasional telah menyatakan komitmennya untuk berjuang mengurangi sampah plastik terutama di laut sampai dengan 70 persen pada tahun 2025.
 

Editor: Administrator

Terkini

20 Puisi Galau tentang Cinta yang Bikin Baper

Minggu, 12 Mei 2024 | 19:40 WIB
X