Al Ghozali, mahasiswa S2 yang tengah menempuh pendidikan di Southampton, Inggris Selatan ini rela menempuh perjalanan panjang demi bisa mendapat asupan ‘penenang jiwa’, siraman rohani dan mengaji bersama Komunitas Islam Indonesia di Britania Raya (Kibar) di Skotlandia.
Kepada Tim Z Creators, Rosi Meilani, Al Ghozali mengaku berangkat dari Southampton ke London selama 1,5 jam menggunakan kereta. Ia transit di London selama 5 jam, lalu melanjutkan perjalanan ke Edinburgh menggunakan kereta selama 5 jam.
Namun semua perjuangan Al Ghozali terbayar tuntas karena dirinya mendapat asupan rohani yang lama dirindukan.
"Saya merasa ‘pulang’ dalam konteks spiritualitas. Dari hal sederhana seperti duduk di majelis kajiannya, rasa tentram di hati, salat berjamaahnya, makan bersama dengan keluarga besar orang Indonesia di Inggris. Menyenangkan dan menenangkan," ujar Al Ghozali yang sedang menempuh pendidikan di University of Southampton ini.
Selain Al Ghozali, masih ada ratusan Warga Negara Indonesia (WNI) lainnya yang mengikuti kajian dan ngumpul bareng di Iqra Academy Edinburgh 2-3 Juli 2022 lalu. Bukan cuma dari Edinburgh, bahkan pesertanya ada yang datang dari Aberdeen, Manchester, Nottingham, Newcastle, dan Leeds.
Kegiatan bertema ‘Stronger Together’ ini merupakan bagian dari Kibar Gathering yang selalu berkeliling Inggris Raya untuk memperkuat silaturahmi antar komunitas muslim di tanah rantau. Tahun ini, merupakan tahun pertama digelarnya kembali gathering, setelah absen dua tahun karena pandemi Covid-19.
"Alhamdulillah, Kibar Gathering kembali digelar setelah vakum lebih dari dua tahun. Meski persiapan KIBAR Gathering kali ini cukup singkat hanya sebulan lebih tapi semuanya lancar,” ujar Farhan A, Mahasiswa S2 University of Newcastle sebagai Ketua Pelaksana Kibar Gathering 2022.
Bekerja sama dengan PPI Edinburgh selaku elemen masyarakat Indonesia setempat, acara dibuka oleh Desra Percaya selaku Duta Besar Indonesia untuk Inggris Raya dan Irlandia. Turut hadir pula Dewi Petroliza selaku Pensosbud KBRI.
Pembicara dan pemateri diisi oleh Ust. Eko Nur Cahyo (Universitas Darussalam Gontor/ Coventry University), Ust. Matin Rosyid (Glasgow) dan Ust. Mohammed Alyas Karmani (Warga Inggris dari Kota Bradford).
Materi yang diangkat terkait permasalahan kesehatan mental (mental health) dan kiat muslim bisa bangkit dari musibah yang dialami selama pandemi.
Sekitar 275 peserta hadir di acara ini. Mereka berasal dari berbagai pengajian per wilayah kota. Seperti Kharisma Manchester, PeDLN Nottingham, Takbir Birmingham, Al Hijrah Bristol, Al Ikhlas London dan sejumlah kelompok pengajian lainnya.
Selain siraman rohani, games untuk anak dan pengajian, acara yang dinanti tentu saja menikmati sajian khas Tanah Air yang tersaji di bazaar yang digelar di hari kedua acara. Selain makanan, kios di bazaar ini juga menjual aneka kerajinan dan pakaian khas Indonesia.
Rosi yang hadir dalam acara turut bahagia. Apalagi bisa bersilaturahmi dengan komunitas Indonesia di tanah rantau adalah pengobat rindu paling mujarab.
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.