GPEI Gandeng Mitra Global CRIF Uji Tuntas Buyer, Jamin Eksportir Aman Bertransaksi

- Rabu, 9 November 2022 | 17:49 WIB
Khairul Mahalli, Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) dan Novi Rolastuti, Country Director CRIF Indonesia. (Handover)
Khairul Mahalli, Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) dan Novi Rolastuti, Country Director CRIF Indonesia. (Handover)

Kepercayaan merupakan faktor utama dalam melakukan perdagangan luar negeri hingga dibutuhkan mitra strategis untuk membantu melakukan mitigasi risiko dan uji tuntas (due diligence) pada pelaku usaha ekspor-impor.

"Jika kita memasuki perdagangan internasional tanpa wawasan yang mendalam, para pelaku bisnis dapat menderita kerugian. Diperlukan langkah-langkah yang tepat untuk memastikan transaksi bisnis yang berjalan aman, efisien, dan efektif, termasuk mitigasi risiko dan uji tuntas (due diligence) pada pelaku ekspor-impor," kata Country Director CRIF Indonesia, Novi Rolastuti saat melakukan kerjasama dengan Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) di Hotel Raffles, Jakarta Selatan, Rabu (9/11/2022).

CRIF, pemimpin global dalam biro kredit, informasi bisnis, dan solusi risiko kredit hari ini mengumumkan kemitraan strategis dengan GPEI, sebuah asosiasi yang erat hubungannya dengan Kementerian Perdagangan dan Luar Negeri Indonesia.

Kemitraan ini akan memungkinkan anggota GPEI untuk lebih meningkatkan penilaian risiko mereka dengan memanfaatkan platform informasi risiko CRIF, SkyMinder, yang menyediakan informasi keuangan, komersial, dan kredit yang mendalam di lebih dari 230 juta perusahaan di seluruh dunia.

SkyMinder, platform informasi bisnis yang didukung oleh CRIF, mengumpulkan dan menyediakan informasi tentang perusahaan untuk penilaian kredit dan rekomendasi kredit yang andal.

-
Khairul Mahali Ketua GPEI tandatangani MoU dengan Novi Rolastuti, Country Director - CRIF Indonesia. (Handover)

 

Hal ini memungkinkan bisnis tidak hanya untuk mengambil laporan kredit, tetapi juga menerima pembaruan tentang perubahan yang mempengaruhi perusahaan, aspek penting dalam proses evaluasi bagi pelanggan (buyer luar negeri) dan pemasok.

Novi Rolastuti mengatakan kalau kalau para importir dan eksportir sekarang dapat memperoleh semua informasi laporan kredit yang mereka butuhkan dari satu penyedia, menghemat waktu, sumber daya berharga, dan uang.

Sementara itu Senior Vice Presiden Head of Insurance Eximbank Marsinta Mutiara Marpaung mengatakan pada Juni 2022, ada 689 pengaduan penipuan yang diterima di Indonesia melalui contact center dan media sosial Bea Cukai.

Dia mengungkapkan bahwa berdasarkan studi yang dilakukan Kroll, perusahaan konsultan investigatif dan risiko, bersama Association of Certified Fraud Examiners (ACFE) terhadap 241 perusahaan di Indonesia antara Februari-Juli 2021 mengungkapkan 80 persen responden pernah mengalami tindakan penipuan dan kecurangan.

Menurut survei, lebih dari 80 persen responden tidak melakukan uji tuntas terhadap mitra, buyer, pemasok, atau vendor.

Due diligence penting ketika bekerja dengan pihak lain karena reputasi perusahaan dipertaruhkan. 32 persen dari mereka bahkan menderita kerugian tahunan lebih dari Rp 1 miliar. Ini harus disikapi bersama dengan solusi konkrit.

GPEI senang bermitra dengan CRIF

Sementara itu Ketua GPEI, Khairul Mahalli mengungkapkan bahwa pihaknya sendang bermitra dengan CRIF.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Ada dari Sumatra, Ini 3 Smart City di Indonesia

Minggu, 28 April 2024 | 11:35 WIB

Kemnaker Luncurkan Program K3 Nasional 2024-2029

Kamis, 25 April 2024 | 21:56 WIB
X