Buah nangka sebenarnya berasal dari India. Namun buah berwarna kuning cerah ini mudah didapatkan di negara-negara Asia Tenggara, Meksiko, Karibia, dan Amerika Selatan.
Buah dengan bau yang cukup khas ini bisa berbobot 7 sampai 32 kg jika sudah matang. Nangka yang biasanya dimakan adalah nangka matang. Sedangkan nangka muda biasa diolah menjadi sayur.
Semakin matang, kilit nangka akan melunak dan warnanya menguning dengan beberapa titik cokelat ditambah baunya yang wangi semerbak. Dikutip dari South China Morning Post, seiring dengan perkembangan tren diet berbasis tanaman sebagai makanan pengganti daging, popularitas nangka juga meningkat.
Kepala Marketing Melissa's Produce Robert Schueller mengamati tren tersebut selama beberapa tahun terakhir. "Sekitar lima tahun terakhir, buah nangka mulai naik daun. Para vegetarian dan vegan menemukan bagaimana buah ini bisa jadi pengganti daging untuk makanan, seperti sandwich daging maupun daging taco," jelasnya.
Banyak restoran vegan dan vegetarian menghadirkan menu berbasis nangka. Nangka merupakan pilihan terbaik untuk menggantikan daging karena teksturnya yang mirip dan jumlah produksinya juga banyak. Selain itu, buah ini juga tinggi nutrisi seperti potasium, serat, dan magnesium.
Angela Means, pemilik kafe vegan Jackfruit di Los Angeles, mengungkapkan bahwa semakin banyak orang beralih ke diet vegan dipicu beberapa alasan. Diantaranya termasuk isu lingkungan, kesehatan, dan kepedulian atas hak hewan.
Means memprediksi popularitas nangka sebagai pengganti daging akan terus meningkat pesat hingga 10 tahun ke depan. Bahkan kafe yang dikelolanya menyediakan patty ikan terbuat dari nangka yang dikombinasikan dengan rumput laut.
