INDOZONE.ID - Aksi berbahaya juga patriotik dilakukan prajurit TNI AD saat menerjang banjir setinggi dada orang dewasa untuk menyelamatkan balita dengan menggunakan emeber cucian.
Hujan deras dengan intensitas tinggi yang mengguyur Kota Manado dan sekitarnya sejak Jumat (27/1/2023) pukul 03.00 WITA dini hari menyebabkan terjadinya bencana banjir hingga tanah longsor di berbagai titik di Kota Manado.
Baca Juga: Viral Pria Ganti Pelat Nomor TNI ke Hitam saat isi Bensin, Begini Penjelasan TNI AD
Adapun wilayah yang terkena banjir di wilayah Kota Manado antara lain Kec. Mapanget, Kec. Tuminting, Kec. Singkil, Kec. Wenang, Kec. Paal 2, Kec. Tikala dan Kec. Bunaken dengan kedalaman air yang terendam banjir rata-rata antara 1 – 1,5 meter. Sementara wilayah yang terkena tanah longsor meliputi Kec. Singkil dan Kec. Paal 2 Kota Manado.
Menanggapi situasi bencana banjir dan tanah longsor tersebut, Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dr. Dudung Abdurachman telah memerintahkan Pangdam XIII/Merdeka untuk segera mengerahkan pasukan dan sarana prasarana untuk membantu evakuasi dan penanganan bencana.
Pada video YouTube TNI AD memperlihatkan prajurit TNI AD begitu membantu seorang balita yang dimasukkan ke dalam ember. Sementara air terlihat merendam dada mereka bahkan kadang mencapai leher.
Pada video itu terlihat juga terlihat bayi juga diselamatkan menggunakan perahu karet.
5 Korban Meninggal Dunia
Data BNPB menyebutkan banjir di Kota Manado yang terjadi pada Jumat (27/1/2023). Banjir telah merendam kurang lebih 400 rumah di 34 desa/kelurahan dan 9 kecamatan.
Banjir dengan tinggi muka air yang berkisar antara 80-300 sentimeter itu telah berdampak pada 3.013 KK atau 9.382 jiwa dan merenggut satu korban jiwa.
Baca Juga: Viral Kendaraan Militer Tabrak-Lindas Ibu Bawa Anak hingga Tewas, Ini Penjelasan TNI AD
Sementara itu peristiwa tanah longsor telah berdampak pada 63 KK dan terbagi di beberapa titik di 22 desa/kelurahan dan 7 kecamatan. Petaka tersebut juga menelan empat korban jiwa, satu luka berat dan dua lainnya luka ringan. Rumah rusak ada sebanyak 53 unit termasuk 1 tempat ibadah.
Di samping itu, banjir dan longsor juga memaksa 1.021 jiwa mengungsi di beberapa titik. Adapun pengungsian di Kecamatan Tikala sebanyak 209 jiwa, Kecamatan Paal 2 ada 261 jiwa, Kecamatan Tuminting ada 50 jiwa, Kecamatan Singkil sebanyak 460 jiwa dan Kecamatan Wanang ada 41 jiwa.