INDOZONE.ID - Kabupaten Klaten, Jawa Tengah dikenal sebagai salah satu penghasil tembakau terbaik di Indonesia. Tak heran bila selama puluhan tahun, mampu mengekspor tembakau terbaik untuk negara-negara Uni Eropa dan Amerika. Konon, cita rasanya mampu mengalahkan tembakau dari Kuba.
Salah satu petani yang berhasil menanam tembakau terbaik adalah Juwandi (50), warga Desa Karangpakel, Kecamatan Trucuk, Klaten. Tahun 2022 ini, ia menanam tembakau di lahan seluas 10 hektare.

Jenis tembakau yang ia tanam adalah Grompol Jatim. Dari 10 hektare tersebut, bisa menghasilkan 50 ton daun tembakau kering. Sebagai petani yang sudah puluhan tahun berkecimpung di dunia pertembakauan, ia sangat paham dengan cuaca.
Agar hasil tembakaunya bagus, ia selalu tanam tepat waktu yaitu akhir April atau awal Mei. Sehingga tembakau sudah bisa dipanen pada Agustus-September, sebelum musim penghujan tiba.
Dari ketepatannya itulah, Juwandi mengaku jarang gagal panen. Di Desa Karangpakel, diakui untuk pertanian kekurangan air. Para petani menyiasatinya menyedot air dengan diesel.
"Di sini untuk lahan pertanian memang kekurangan air. Sehingga banyak petani yang memanfaatkan kondisi ini dengan menanam tembakau," kata Juwandi, saat ditemui di rumahnya.
Agar harga jualnya tinggi, Juwandi mengasap semua tembakaunya setelah dipanen. Ia mempunyai gudang pengasapan yang mampu menampung lima ton daun tembakau.

Juwandi menjelaskan, setelah dipetik, daun tembakau dipilah dengan cara ditusuk agar teratur. Lalu ditumpuk di gudang. Juga ada proses penguningan daun.
Tahap selanjutnya, daun yang sudah menguning, dipindah ke oven gudang untuk diasapi. Caranya dengan digantangkan di atas, berurutan secara rapi. Baru di bawahnya ada api dari kayu menyala.
Untuk mengasapi daun tembakau, tidak sembarangan menggunakan kayu. Biasanya, Juwandi menggunakan kayu besar dan bonggol jagung yang sudah kering.
"Bonggol jagung itu selain awet apinya, sekaligus bau asapnya lebih manis," jelas Juwandi.
Proses pengasapan dilakukan beberapa hari, sampai daunnya berubah menjadi cokelat. Keluar dari gudang pengasapan, tembakau sudah siap dikirim ke pembeli.

Tahun ini, akibat kenaikan BBM, harga tembakau yang sudah diasapi, harganya ikut-ikutan naik hingga 80 persen. Tahun 2021 harganya Rp36 ribu, tahun 2022 melonjak hingga Rp55 ribu per kilogramnya.
Kenaikan harga ini sangat ia syukuri, karena bisa menyejahterakan para petani tembakau. Untuk mengolah tembakau pasca panen, Juwandi mampu menggerakkan tenaga kerja 60an orang. Semua berasal dari tetangganya sendiri.
Sulastri (60) yang bekerja memilah daun tembakau, mengaku senang karena bisa menghasilkan uang.
"Setiap kali musim panen tembakau tiba, saya pasti kerja di sini. Bayarannya Rp50 ribu per kwintal," kata Sulastri.
Ya, di sisi lain tembakau bisa merusak kesehatan, namun di sisi lain juga menguntungkan. Kontribusi petani tembakau kepada negara sangat besar. Cukai tembakau mampu menyentuh Rp200 triliun.
Artikel menarik lainnya:
- Eksplore Telaga 12, Keindahan Alam Nias yang Tersembunyi di Balik Tebing Tinggi
- Warung Steak Wong Cilik, Masakan Barat Bisa Dirasakan Rakyat Biasa: Harganya Rp12 Ribuan!
- Punya Khasiat Luar Biasa, Daun Kelor dari NTT Dapat Predikat Terbaik di Dunia
- Rawon Cak Wott Kumis, Kuliner yang Lagi Viral di Malang Antrenya Panjang Kayak Kereta
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.
