Puisi merupakan karya sastra berupa sajak yang terdiri dari bait-bait tentang berbagai hal, salah satunya lingkungan.
Sama seperti puisi lainnya, puisi bertema lingkungan juga menggunakan kata-kata yang bermakna.
Puisi tentang lingkungan dapat menjadi wujud apresiasi terhadap keindahan alam sekitar.
Namun, puisi tentang lingkungan juga bisa mencerminkan kekecewaan terhadap perusakan dan pencemaran lingkungan.
Berikut ini INDOZONE bagikan kumpulan contoh puisi tentang lingkungan hidup di rumah dan sekolah yang singkat tetapi penuh makna.
Puisi Tentang Lingkungan
Untuk mengajak orang lain melestarikan alam, puisi tentang lingkungan hidup bisa jadi sarana media yang tepat.
1. Aku Rindu Hijauku
Aku rindu menginjak rumput hijau yang pernah kutapaki setiap hari
Udara yang mengiringi pagi yang dingin
Sang matahari yang selalu tersenyum; menemani bercocok tanam hingga senja menjelang
Aku rindu kicauan burung-burung, yang seakan menyemangati pagi hari untuk bergegas ke sekolah
Mereka menari di atas ranting pohon, beradu suara menambah indahnya pagi
Waktu berjalan, semua berubah perlahan
Pusat kota takseindah kampungku dulu
Polusi menghantam dari sudut kanan dan kiriku
Tak peduli siapa yang ia sapa melalui tebaran udara mereka
Hiruk pikuk kepadatan yang menambah kegelisahan ditengah teriknya matahari
Mereka sibuk dengan dunianya sendiri
Kini hijau yang selalu aku rindukan telah hilang
Suara jangkrik digantikan bising knalpot
Kabut di pagi menjelang di gantikan asap pabrik
Kulihat kanan dan kiriku
Berdiri angkuh gedung di setiap penjuru kota
Menggantikan rindang pepohonan angsana
Terpal, sampah, plastik bertebaran dimana-mana
Seakan menggeser rindang daun ilalang
Lampu kota pun menggeser posisi kilau cahaya kunang-kunang
Kini hijau yang selalu aku rindukan telah hilang
Hilang dari pandanganku
2. Merindu Hujan
Pagi merayapi punggung punggung hotel yang jenuh
Pohon pohon besi menatap dengan angkuh
Menghalangi matahari yang hendak menyentuh
Diriku dan mereka yang menjemput rezeki selepas subuh
Air tanah berputar di bawah gedung-gedung tinggi
Menjerit merintih menggapai akar pepohonan yang hampir mati
Saling berebut naik ke dalam penampungan sepi
Terhisap pompa yang tak kenal rasa nyeri