Terjadi 3250 Kecelakaan Lalin Tiap Hari, Pengemudi di Negara Ini Dijuluki Traffic Monster

- Senin, 14 November 2022 | 09:30 WIB
Setiap hari terjadi lebih dari 3.000 kecelakaan di negara ini (Z Creators/Elisa Oktaviana)
Setiap hari terjadi lebih dari 3.000 kecelakaan di negara ini (Z Creators/Elisa Oktaviana)

Baru sedetik lampu kuning berubah hijau, antrean kendaraan di belakang serentak membunyikan klakson. Sebagian langsung menyalip, sambil memaki pengemudi di depannya. Kejadian seperti ini “lumrah” di Turki, negara yang para pengendaranya kerap dijuluki 'Traffic Monster'.

Pengendara di Turki terkenal enggak sabar, enggak mau mengalah dan ugal-ugalan. Stereotip ini diamini Elisa Oktaviana, Tim Z Creators yang menetap di Turki sejak 2015. Kendaraan ngerem mendadak, tabrakan antar kendaraan, mobil menghantam trotoar atau tiang jalan, serta keributan antar pengendara jadi pemandangan biasa di sini.

-
Pemotor sering melaju di trotoar (Z Creators/Elisa Oktaviana)

Mengemudi di Turki, engga cukup hanya mengandalkan skill. Harus punya nyali kuat dan stok sabar yang banyak. Jangan gampang terintimidasi dengan bunyi klakson dan gertakan pengemudi lain.

Negara Paling Berbahaya

Berdasarkan data TUIK, lembaga statistik resmi Turki, selama tahun 2021 tercatat 1,186,353 kecelakaan lalu lintas darat di Turki. Artinya, setiap hari terjadi sekitar 3,250 kecelakaan! Dengan jumlah korban luka dan meninggal mencapai 188,000 jiwa.

Tingginya tingkat kematian akibat kecelakaan lalu lintas, menjadikan Turki salah satu negara paling berbahaya di dunia.

-
Setiap hari terjadi lebih dari 3.000 kecelakaan lalin (Z Creators/Elisa Oktaviana)

Kecelakaan beruntun, kecelakaan yang melibatkan dua kendaraan dan kecelakaan tunggal menyumbang angka tertinggi. Sisanya, kecelakaan yang melibatkan pejalan kaki.

Peraturan Ketat, Kepatuhan Rendah

Kepatuhan terhadap peraturan keselamatan lalu lintas, masih rendah di Turki. Mengemudi ugal-ugalan, jadi penyebab utama kecelakaan. Banyak pengendara yang engga menyesuaikan kecepatan dengan kondisi lalu lintas, jalan dan cuaca.

-
Pejalan kaki sering jadi korban (Z Creators/Elisa Oktaviana)

Pengemudi  juga sering melanggar rambu lalu lintas, aturan berpindah jalur dan mengabaikan hak jalan kendaraan lain. Faktor lain penyebab kecelakaan adalah mengemudi dalam keadaan mabuk dan menggunakan ponsel saat menyetir.

Baca Juga:

Di Indonesia Langka, ‘Apel Berastagi’ Tumbuh Subur di Turki dan Dijuluki Kurma Surga

Kawasan Permukiman Rawan Kecelakaan

Sejak tahun 2015, Turki menggunakan EDS atau Sistem Pemantau Elektronik. Segala bentuk pelanggaran lalu lintas akan terekam kamera. Misalnya, berkendara melebihi batas kecepatan maksimum, menerobos lampu merah, menggunakan lajur darurat dan parkir di area terlarang. Kamera terhubung dengan perangkat pengenal plat nomor kendaraan, sehingga pelanggar engga bisa mengelak.

-
Sistem pemantau elektronik di jalan raya atau tol (Z Creators/Elisa Oktaviana)

EDS biasanya terpasang di main road (jalan raya utama) dan jalan tol. Hanya beberapa area permukiman yang dipasangi EDS. Nah, di sinilah mayoritas kecelakaan terjadi. Pengemudi kerap memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi, karena merasa “aman” engga ada kamera pengawas.

Pengendara Mobil dan Pemotor Sama Bahayanya

Engga hanya pengendara mobil yang ugal-ugalan. Pemotor di Turki yang jumlahnya sangat sedikit juga kerap melanggar aturan. Naik ke trotoar, melebihi kecepatan maksimum, menerobos rambu lalu lintas dan berkendara tanpa helm.

-
Kawasan permukiman rawan kecelakaan (Z Creators/Elisa Oktaviana)

So, kalau kalian traveling ke Turki, jangan kaget melihat driving habit pengendara di Turki. Tapi, tetap banyak kok pengemudi yang sopan dan taat peraturan keselamatan lalu lintas.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

3 Ayat Alkitab Tentang Masa Depan

Selasa, 16 April 2024 | 17:00 WIB

5 Contoh Hak Siswa di Sekolah yang Kamu Harus Tau!

Kamis, 11 April 2024 | 09:10 WIB
X