Terungkap Alasan Wanita Arab Saudi Banyak Melepas Hijab, Benarkah Tanda Kiamat?

- Jumat, 10 Maret 2023 | 19:39 WIB
Ilustrasi wanita arab. (Unsplash)
Ilustrasi wanita arab. (Unsplash)

Sikap konservatif Pemerintah Arab Saudi yang melarang wanita keluar rumah tanpa persetujuan suami, larangan menyetir, menonton bioskop hingga mewajibkan kenakan cadar jadi produk usang.

Kini Arab Saudi telah bertransformasi menjadi negara yang lebih modern. Bahkan wanitanya boleh melepas hijab hingga banyak yang keluar ke klub malam.

"Dulu rezim Arab Saudi memaksa warga untuk berada di kanan garis, wanita harus bercadar. Padahal cadar itu tidak wajib. Cadar itu hal yang bagus tapi tidak wajib. Mau ditinggalkan boleh, mau dipakai juga boleh," kata Usatdz Fouly melalui kanal Youtubenya seperti dikutip Indozone, Jumat (10/3/2023).

Pria asal mesir yang memiliki nama asli Mohamed Elfouly dan pernah menempuh Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menjelaskan bahwa setiap kebijakan harus memiliki keseimbangan.

Dalam Islam selalu ada yang disebut ekstrim kanan atau kiri. Namun Islam ada di jalan tengah sebagai solusi untuk melihat sesuatu baik atau buruk.

Bahkan ia menyebut bahwa tanda wanita Arab melepas hijab bukan merupakan tanda hari kiamat.

"Jawaban (tanda hari kiamat) tidak sama sekali. Menurut pendapat beberapa ulama, bahwa satu tanda kecil hari kiamat, banyak wanita berpakaian seperti telanjang. Seperti yang kita lihat hari ini, di atas pakai jilbab. Tapi di bawah pakaiannya sama sekali tidak ada kaitannya dengan Islam," katanya.

Tapi itu tidak ada kaitannya dengan Arab Saudi. Fenomena itu terjadi di banyak negara secara umum seperti Mesir, Malaysia bahkan di Indonesia.

Fenomena yang terjadi di Arab Saudi menurut Fouly, apa yang terjadi hanya dilakukan oleh segelintir wanita. Pasalnya 90 persen wanita di sana masih komitmen untuk mengenakan hijab.

"90 Persen wanita Arab Saudi tidak melepaskan jilbab. Merek tetap berjilbab bahkan tetap bercadar," katanya.

Melihat Saudi sekarang lebih terbuka akan budaya luar, banyak yang menilai sekarang sebagai Las Vegas di Timur Tengah. 

Fouly mengatakan apa yang dilihat melalui media sosial bukan merupakan cerminan dari masyarakat Arab Saudi.

"Saudi jadi Las Vegas Timur Tengah, tidak juga. Yang melepaskan jilbab itu kira-kira saya menjelaskan latar belakangnya. Tidak berarti kebanyakan wanita Arab Saudi melepaskan jilbab," katanya.

Artikel Menarik Lainnya:

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Kemnaker Luncurkan Program K3 Nasional 2024-2029

Kamis, 25 April 2024 | 21:56 WIB

3 Ayat Alkitab Tentang Masa Depan

Selasa, 16 April 2024 | 17:00 WIB
X