Inggris menetapkan masa berkabung usai wafatnya Ratu Elizabeth II pada 8 September 2022. Otomatis, sejumlah acara atau festival yang biasanya digelar pada September terpaksa dibatalkan. Seperti Festival ‘Rice & Spice’ yang rencana awal digelar pada 10 September lalu di Gedung Firstsite, di sebuah kota kecil bernama Colchester.
‘Rice & Spice’ merupakan acara tahunan yang diselenggarakan Ethnic Minority Community di Colchester dan sekitar Essex. Biasanya acara ini dihadiri semua elemen masyarakat serta semua komunitas dari berbagai negara. Termasuk komunitas Indonesia yang tergabung dalam Wanita Pecinta Budaya Indonesia (WPBI) yang diketuai oleh Utami Gozali.
Bukan kali pertama WPBI mengenalkan seni budaya Indonesia di acara ini. Baik pengenalan budaya lewat tarian, nyanyian, pakaian tradisional serta makanan Indonesia. Semuanya sudah dipersiapkan sejak April oleh ibu-ibu diaspora Indonesia yang tergabung dalam WPBI.
“Kami dapat kabar sehari sebelum hari H, atas anjuran pemerintah, panitia membatalkan acara. Sedih sih, tapi bagaimana lagi. Waktu, uang, tenaga telah keluar. Tapi ini bentuk penghormatan bela sungkawa kami kepada mendiang Ratu Elizabeth,” ujar Utami, ketua WPBI.
Selain latihan seni, makanan khas Indonesia yang rencananya akan disajikan seperti sate ayam, gado-gado, olahan tempe dan aneka kue yang dimasak oleh anggota WPBI akhirnya dibagikan sebagian.
Demi mengobati rasa kecewa, panitia dan para pengisi acara akhirnya menari dan berkumpul bersama di rumah Grace, salah satu anggota WPBI.
“Sedianya kami akan menari piring, walaupun gagal tampil, akhirnya kami tampil di hadapan teman-teman, di rumah ibu Grace itu.” ujar Euis Walter salah seorang penari piring.
Tema acara pun berubah 360 derajat dari rencana semula.
"Tema acarapun jadinya kami sesuaikan menjadi Celebrate Queen Life & Support Kebaya Goes to Unesco,” terang Tarie, salah satu pengisi acara.
Pembatalan acara ini memang diumumkan secara mendadak. Makanya banyak para undangan yang datang ke lokasi acara, meski pembatalan sudah diumumkan via media sosial.
Bahkan, ada yang sudah jauh-jauh berkendara 2,5 jam dari Northampton demi menghadiri festival ‘Rice & Spice’ yang batal terselenggara.
“Kecewa sih, karena persiapan festival ini sudah kami rancang berbulan-bulan. Tapi kami sangat menghargai keadaan darurat masa berkabung nasional atas wafatnya HM the Queen,” tutup Euis.
Artikel menarik lainnya: