Panasnya mentari, debu asap kendaraan dan sibuknya lalu lintas di Jl Garuda, Bandung, enggak menyurutkan semangat Komunitas Edan Sepur Indonesia untuk turun ke jalan. Mereka membantu para petugas Dinas Perhubungan (DISHUB) untuk menertibkan perlintasan kereta api Stasiun Andir.
Menggunakan rompi orange, para relawan perlintasan ada yang bertugas membantu penyeberang jalan, membawa poster imbauan waspada di jalan, ada juga yang memberikan edukasi pada pengendara lewat pengeras suara.
Kegiatan ini rutin dijalani oleh Komunitas Edan Sepur Indonesia setiap Jumat sore. Lewat cara ini, mereka berharap kecelakaan di perlintasan KA berkurang. Karena enggak dipungkiri masih banyak pengguna jalan yang enggak disiplin, lawan arus, bahkan nekat menerobos palang pintu kereta api.
Selain itu, masih ada sejumlah perlintasan kereta api yang enggak dijaga oleh petugas jadi alasan komunitas ini turun ke area perlintasan KA.
Aksi disiplin perlintasan ini mulai dilakukan sejak tahun 2014. Saat ini kegiatan tersebut dilakukan setiap Jumat sore dan terbuka bagi siapapun yang ingin bergabung.
Awalnya, Edan Sepur digagas oleh sekelompok pencinta kereta pada 5 Juli 2009. Ada yang kerja sebagai masinis, ada juga pelajar, mahasiswa, bahkan karyawan swasta yang memiliki kecintaan pada dunia perkeretaapian. Itu sebabnya nama Edan Sepur disematkan, karena "Edan" berarti gila, dan "Sepur" artinya kereta. Anggota komunitas ini ada di seluruh Daerah Operasi PT KAI, yang jumlahnya sudah puluhan ribu.
Sejumlah kegiatan juga kerap dilakukan oleh komunitas ini. Mulai dari bakti sosial, gathering, jambore hingga turun ke jalan dan sekolah-sekolah untuk mengampanyekan perilaku peduli kereta.