Kisah Wanita yang Punya Bayi dari Seorang Terpidana Mati, Percaya Ada Kesempatan Kedua

- Sabtu, 13 Februari 2021 | 19:01 WIB
Kisah seorang wanita yang percaya kesempatan kedua ada. (Photo/Mirror)
Kisah seorang wanita yang percaya kesempatan kedua ada. (Photo/Mirror)

Seorang wanita bernama Sigrid pindah sejauh 4.000 mil untuk memiliki bayi dengan terpidana pembunuh terpidana mati mengatakan dia percaya pada kesempatan kedua.

Dilansir dari Mirror (13/2/2021), suaminya bernama Alan Wade (33) mendapatkan hukuman mati setelah melakukan perampokan, penculikan dan membunuh Reggie dan Carol Sumner yang dikubur hidup-hidupnya.

Hal itu dilakukannya bersama rekan-rekannya Tiffany Ann Cole, Michael James Jackson, dan Bruce Kent Nixon. Mereka memperoleh akses ke rumah pasangan pensiunan dengan meminta untuk menggunakan telepon.

Wade dihukum pada tahun 2005 dan dijatuhi hukuman mati. Tetapi Sigrid dan Alan memutuskan hubungan setelah bertukar surat dan dia sekarang telah pindah dari Prancis ke AS untuk tinggal satu jam darinya di Lembaga Pemasyarakatan Persatuan di Florida.

-
Alan Wade (33). (Photo/Mirror)

Sigrid, yang tidak mau mengungkapkan bagaimana dia bisa hamil dengannya di balik jeruji besi menceritakan bagaimana ia menentang hukuman mati.

“Saya mulai menulis kepada terpidana mati karena saya menentang hukuman mati. Saya percaya pada peluang kedua dan rehabilitasi. Ketika saya mulai menyadari bahwa saya memiliki perasaan terhadap dia dan dia untuk saya, kami berdua menjadi takut," ungkap Sigrid.

“Kami mundur selangkah dan kami mencoba untuk berhenti menulis satu sama lain dan kami berdua sengsara. Dan setelah enam minggu dia membalas - kata-kata pertamanya adalah aku mencintaimu," kata dia.

-
Sigrid menunjukkan fotonya bersama Alan. (Photo/Mirror)

Baca juga: Kisah Seekor Kucing Buta Sejak Lahir, Tetap Semangat Walau Selalu Nabrak Kalau Jalan

“Ketika orang mengetahui tentang hubungan saya, sebagian besar komentar yang saya miliki adalah bahwa saya tidak peduli dengan para korban. Sulit berada dalam hubungan yang didasarkan pada sesuatu yang begitu tragis," terang Sigrid.

Setelah itu, Sigrid bercerita bahwa keluarganya tidak bahagia dan mereka merasa takut dengan apa yang dilakukan oleh Sigrid dengan kekasihnya itu.

“Keluarga saya tidak bahagia, mereka sangat takut pada saya. Mereka mengira dia adalah orang terburuk yang pernah ada. Saya pikir penting bagi kita untuk duduk dan menjelaskan kepada putra saya bagaimana dia dikandung sebelum orang lain melakukannya untuk kita. Saya suka menjawab 'dia di penjara, tapi saya tidak'," terangnya.

“Saya hanya ingin beberapa orang benar-benar memahami saya. Dia membuatku bahagia dan aku tidak mengerti mengapa itu sangat mengganggu orang," ungkap Sigrid.

-
Sigrid dan anaknya. (Photo/Mirror)

Dengan bantuan seorang teman, Sigrid kini telah membuat situs sahabat pena agar orang lain dapat menulis kepada orang-orang yang sedang menunggu hukuman mati.

“Kami benar-benar percaya bahwa orang lebih dari tindakan terburuk dalam hidup mereka. Bersama Alan telah mengubah segalanya dalam hidup saya karena saya benar-benar merangkul siapa saya sepenuhnya," tulisnya.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Makna dan Kegunaan 7 Sakramen dalam Gereja Katolik

Selasa, 26 Maret 2024 | 08:15 WIB

4 Peran Kerjasama Pendidikan oleh Negara ASEAN

Kamis, 21 Maret 2024 | 18:15 WIB
X