Optimalkan Tumbuh Kembang Anak di Usia Emas dengan Mendongeng

- Selasa, 21 Juli 2020 | 17:41 WIB
Ilustrasi membaca dongeng untuk anak. (Pexels/Lina Kivaka)
Ilustrasi membaca dongeng untuk anak. (Pexels/Lina Kivaka)

Usia emas atau golden age harus dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh para orang tua. Sebab di usia 0-5 tahun, anak mulai memasuki fase kritis dan sensitif yang tidak tergantikan. Pada fase ini, anak perlu bereksplorasi untuk mengoptimalkan perkembangannya.

Psikolog klinis Ratih Ibrahim mengatakan, di usia emas anak belajar untuk bereksplorasi. Saat itu adalah waktu yang tepat untuk anak belajar banyak keterampilan agar bisa tumbuh menjadi pribadi yang unggul. Anak perlu belajar bahasa, membangun kognitif, dan melatih kemampuan motorik.

“Orang tua harus membantu anak untuk bisa tumbuh dan berkembang, kunci pengasuhannya ada di tiga aspek ini. Stimulasi tentu harus sangat baik sesuai usia dan tahap perkembangannya. Semuanya harus didukung oleh cinta kasih orang tua,” ujar Ratih dalam konferensi pers online 'Dongeng Aku Dan Kau’ yang diselenggarakan oleh Nestlé Dancow Nutritods, Selasa (21/7/2020).

Guna mengoptimalkan tumbuh kembang anak di usia emas, orang tua tidak harus selalu memberikan stimulasi yang rumit. Kegiatan sederhana seperti mendongeng bisa berdampak baik bagi anak. Dikatakan oleh Ratih, mendongeng dapat menstimulasi aspek motorik, sosialisasi, kesehatan, dan bahasa pada anak.

-
Ilustrasi membacakan dongeng untuk anak. (Pexels/Cottonbro)

Ketika orang tua membacakan dongeng, anak bisa ikut belajar membolak-balik halaman buku. Selain itu, anak juga menelusuri atau mengenal tokoh-tokoh dalam dongeng tersebut. Kegiatan ini mampu melatih motorik anak, termasuk aspek motorik halus.

“Pada saat orang tua mengajak buah hatinya untuk bergerak menirukan karakter yang ada di dongeng, itu melatih aspek motorik kasarnya. Sedangkan aspek motorik halusnya meningkatkan rasa ingin tahu, meningkatkan kemampuan berpikir kritis, memecahkan masalah, imajinasi berkembang, dan minat bacanya juga tumbuh. Dari sini aspek kognitifnya juga bisa dikembangkan,” kata Ratih.

Mendongeng juga bisa menstimulasi aspek sosialisasi anak. Mendengarkan dongeng membuat kecerdasan emosional anak terlatih. Anak juga belajar memahami tentang norma sosial terkait tindakan yang baik dan buruk. Selain itu, anak dapat mengekspresikan perasaan dan empatinya.

“Kemampuan bahasa anak juga berkembang karena mendongeng meningkatkan keterampilan pemahaman kosa kata. Anak menjadi lebih pintar untuk bisa belajar berkomunikasi. Dengan dongeng anak juga belajar tentang kesehatan, nilai-nilai dan perilaku yang baik,” pungkas Ratih.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Terkini

Makna dan Kegunaan 7 Sakramen dalam Gereja Katolik

Selasa, 26 Maret 2024 | 08:15 WIB

4 Peran Kerjasama Pendidikan oleh Negara ASEAN

Kamis, 21 Maret 2024 | 18:15 WIB
X