Faktor Penyabab Munculnya Sifat Perfeksionis, Kamu Salah Satunya?

- Minggu, 5 Juli 2020 | 09:01 WIB
Ilustrasi. (Dailymood)
Ilustrasi. (Dailymood)

Sifat perfeksionis biasanya didefinisikan sebagai keinginan atau bahkan obsesi seseorang agar bisa mencapai kesempurnaan dalam berbagai hal. Sifat perfeksionis ini lebih sering dianggap oleh masyarakat luas sebagai sifat yang positif.

Namun, sayangnya sifat perfeksionis ini justru malah menjadi sebuah kelemahan yang muncul pada diri seseorang. Sebab, ketidakmampuan para pemilik sifat perfeksionis untuk menggapai tujuan yang diinginkan, pada akhirnya dapat memberi dampak negatif. Misalnya saja, menimbulkan stres, kecemasan, atau gangguan kesehatan mental lainnya. Berikut ini adalah beberapa faktor yang dapat menyebabkan sebagian orang memiliki sifat perfeksionis.

-
Ilustrasi. (Freepik)

1. Keturunan dari orang tua yang juga memiliki sifat perfeksionis

Anak adalah peniru yang sangat baik karena tanpa disadari seorang anak akan meniru perilaku dari orang tua mereka, apapun itu. Anak-anak pada umumnya tidak mampu membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Sehingga apapun yang dilakukan oleh orang tua adalah sesuatu yang dianggap normal, termasuk sifat perfeksionis yang ditunjukkan oleh orang tua pada kehidupan sehari-hari.

-
Ilustrasi. (Freepik)

2. Dipengaruhi oleh gangguan kesehatan mental

Seseorang dengan gangguan kesehatan mental seperti kecemasan berlebih di tempat umum atau bisa juga obsessive-compulsive disorder (OCD) diketahui kerap kali juga memiliki sifat perfeksionis.

Namun, tidak dapat selalu dipastikan bahwa penderita OCD memiliki sifat perfeksionis. Begitu pula sebaliknya, seseorang yang memiliki sifat perfeksionis belum tentu menderita OCD.

-
Ilustrasi. (Freepik)

3. Membiarkan rasa insecure tertanam sejak dini

Akibat terlalu sering merasa insecure, takut disalahkan, atau takut menerima penolakan dari orang-orang sekitar terutama orang tua saat masa kanak-kanak, ternyata dapat menimbulkan sifat perfeksionis secara perlahan pada diri sang anak.

Selalu dituntut oleh orang tua untuk menghasilkan sesuatu dengan nilai atau hasil yang sempurna, seringkali menimbulkan beban mental pada anak. Sehingga tak jarang dorongan untuk dapat menguasai berbagai bidang dengan sempurna, dianggap sebagai tindakan abusive oleh si anak.


Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Kemnaker Luncurkan Program K3 Nasional 2024-2029

Kamis, 25 April 2024 | 21:56 WIB

3 Ayat Alkitab Tentang Masa Depan

Selasa, 16 April 2024 | 17:00 WIB
X