Gokil! Sampah Kayu Menjadi "Mesin" Cuan Ratusan Juta, Laris Manis di Inggris dan Jepang

- Kamis, 8 September 2022 | 13:36 WIB
Bisnis limbah cuannya melimpah (Z Creators/Rendra Farandika)
Bisnis limbah cuannya melimpah (Z Creators/Rendra Farandika)

Biasanya limbah kayu akan berakhir di tempat pembuangan sampah atau menjadi kayu bakar. Tapi di tangan Inanni, warga Situbondo, limbah kayu bisa menjadi mesin cuan bernilai fantastis.

-
Proses pengolahan limbah kayu jati (Z Creators/Rendra Farandika)

Inanni, pemilik usaha bernama ‘Akar Dewa Jati’ mengatakan, memanfaatkan limbah kayu jati menjadi aneka perlengkapan makan seperti gelas, cangkir dan sendok. Ia dan karyawannya juga bisa membuat topi kayu lho!

-
Kreasi alat makan berbahan kayu (Z Creators/Rendra Farandika)

Kepada Tim Z Creators, Rendra Farandika, Inanni cerita kalau usahanya ini sudah ia jalani sejak 1998 bersama sang suami, Humaidi. Akar jati dipilih karena teksturnya yang kokoh, jadi mudah untuk diukir. 

“Kalau orang lain membakar limbah akar kayu jati untuk api tungku. Kita membuktikan kalau kayu ini bisa diolah lagi menjadi barang yang berharga," ucap Inanni.

-
Produk Inanni sudah bersetifikasi food grade (Z Creators/Rendra Farandika)

Walau berbahan kayu, Inanni menjamin produknya aman untuk dipakai sebagai alat makan alias udah punya sertifikat food grade.

"Kami memiliki pelanggan asal Jepang. Maka sertifikat itu wajib ada. Karena kalau enggak, pelanggan asal luar negeri itu enggak mau memesan produk kami," tuturnya.

Ketika ditanya soal omzet, Inanni cerita kalau saat ini mengantongi cuan sampai Rp500 juta karena pembeli asal Inggris memborong 4000 ribu gelas kayu produksi made in Situbondo ini.

"Proses pembuatannya selama dua bulan. Akhir Agustus ini sudah harus dikirim," jelas wanita berhijab itu, di rumahnya yang berlokasi di Desa/Kecamatan Kendit, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. 

-
Proses pembuatan kerajinan dari limbah kayu (Z Creators/Rendra Farandika)

Bukan perkara gampang mengembangkan bisnis limbah, kata Inanni. Tapi pintu rezeki terbuka karena ia memasarkan produknya di Bali. Di sana, pembelinya kebanyakan turis mancanegara.

"Tapi sejak tahun 2020 kita menjual secara online di rumah. Alhamdulillah setiap hari ada pembelian, baik lokal maupun mancanegara," tutup Innani.

Artikel menarik lainnya:

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

3 Ayat Alkitab Tentang Masa Depan

Selasa, 16 April 2024 | 17:00 WIB

5 Contoh Hak Siswa di Sekolah yang Kamu Harus Tau!

Kamis, 11 April 2024 | 09:10 WIB
X