Jack Ma Menginginkan Orang Muda Belajar Menjadi 'Manusia'

- Kamis, 17 Oktober 2019 | 11:40 WIB
Jack Ma, pendiri Alibaba (REUTERS/Marcos Brindicci)
Jack Ma, pendiri Alibaba (REUTERS/Marcos Brindicci)

Jack Ma telah pensiun dari Alibaba dan dia memutuskan untuk mengunjungi sekolah dan guru di seluruh dunia tahun depan. 

Pendiri dari perusahaan raksasa Tiongkok Alibaba mengungkapkan, selama sesi dialog di Forbes CEO Conference di Singapura, pada Selasa (15/10) bahwa dia telah membangun sedikit TK, sekolah dasar, dan sekolah menengah sebagai bagian dari rencana pensiunnya untuk kembali mengajar. 

Ia menambahkan bahwa dia telah bekerja dengan guru di daerah pedesaan selama lima tahun terakhir dan memiliki ide yang ingin dia kembangkan. 

Diiringi tawa hadirin, Jack Ma mengatakan bahwa dia gagal dalam ujian masuk sekolah dasar, sekolah menengah, dan universitas, ia bercanda bahwa ia tidak akan pernah diterima di Alibaba hari ini di tengah persaingan dari lulusan Stanford dan Harvard. 

Dengan serius, ia menyatakan prihatin kepada generasi muda yang sulit bertahan hidup di era digital jika sistem pendidikan tidak berubah dalam 20 hingga 30 tahun ke depan.

Ia menggambarkan orang-orang pintar sebagai orang-orang yang menggunakan otak mereka, Jack Ma juga mengatakan bahwa dia 'sangat bangga' dengan karyawan-karyawan cerdas di Alibaba, tetapi ia berpikir bahwa jauh lebih baik menjadi orang bijak yang menggunakan hati mereka.

"Kebanyakan orang pintar ingin menang. Kami ingin membuat orang pintar belajar bagaimana hidup seperti manusia, bagaimana cara merawat orang lain. Kami ingin orang pintar belajar bagaimana peduli orang lain, cara merawat masa depan, dan bagaimana menjadi manusia." katanya. 

Ia menginginkan sebuah  perusahaan menjadi hangat, halus,  dan  memiliki kelembutan. Jika tidak, sama saja dengan memiliki sebuah kelompok gangster.

"Itu lah mengapa  saya percaya kita perlu lebih bijak sebagai pegawai dan pemimpin. Mesin pintar akan selalu lebih pintar dari kamu, sebuah mesin tidak pernah bisa lebih bijaksana." tambahnya. 

Ia juga menyatakan, mesin tidak punya hati, mesin hanya punya chip,

"Jadi, sebagai manusia harus selalu belajar untuk menjadi bijaksana." katanya. 

Mantan guru bahasa Inggris tersebut menyarankan sistem pendidikan diubah untuk mengajarkan anak-anak bagaimana 'menjadi manusia' di era kecerdasan buatan (AI). 

Ia juga mengidentifikasi keterampilan seperti musik, menari, melukis dan olahraga sangat penting, karena kegiatan artistik ini memikat hati banyak orang.

Kunci keterampilan lainnya yang perlu dipelajari adalah pemikiran mandiri, inovasi, dan kreativitas.

Halaman:

Editor: Administrator

Terkini

Kemnaker Luncurkan Program K3 Nasional 2024-2029

Kamis, 25 April 2024 | 21:56 WIB

3 Ayat Alkitab Tentang Masa Depan

Selasa, 16 April 2024 | 17:00 WIB
X