Seiring bertambahnya usia, menjalin hubungan pertemanan ternyata semakin sulit!
Orang-orang biasanya sudah mempunyai lingkup pertemanan mulai dari teman sekolah, universitas, atau teman kerja. Seiring bertambahnya usia, bertambah pula prioritas kehidupan. Sehingga semakin sedikit waktu luang untuk bergaul dengan teman atau menambah pertemanan sosial.
Dilansir dari metro.co.uk, menurut survei terbaru yang dilakukan oleh Whistle Punks melalui YouGov, yang mencakup 2.000 peserta berusia 18 hingga 55 tahun, kelompok usia yang merasa paling tidak percaya diri dalam mengobrol dengan orang asing adalah mereka yang berusia 18 hingga 24 tahun sebanyak 65 persen.
Demikian pula, ditemukan bahwa 59 persen generasi milenial menghabiskan lebih banyak waktu mengobrol dengan teman-teman di media sosial daripada bertemu secara langsung.
Apakah anak muda takut berteman? Atau apakah anak muda kehilangan keterampilan sosial untuk bergaul?
Penulis dan pakar persahabatan, Kate Leaver, yang juga menulis kolom persahabatan mingguan untuk metro.co.uk, memberi tahu permasalahannya, bahwa kaum muda telah tumbuh dalam masyarakat yang mendorong mereka untuk tidak berbicara dengan orang asing, dan sebagai hasilnya, sulit untuk mempunyai teman baru.
"Orang-orang muda tidak percaya diri berbicara kepada orang asing bukan karena mereka takut ditolak, tetapi juga karena kita benar-benar telah dikondisikan secara sosial untuk tidak melakukannya," kata Kate.
Sebagai anak muda, kamu mungkin lebih mudah berteman dengan orang asing secara online di media sosial, kamu tidak merasa takut dan percaya diri.
Laura, 27 tahun, benci bertemu orang baru dan mengatakan bahwa dia selalu merasa seperti ini.
Mayoritas kelompok pertemanannya berasal dari masa kuliah, dan dia tidak ingin mendekati orang baru karena dia takut dengan apa yang mungkin mereka pikirkan tentang dia.
"Sejujurnya aku tidak ingat kapan terakhir kali aku punya teman baru," katanya.
Tetapi tidak semua anak muda merasakan hal yang sama.
Hayley, yang berusia 31 tahun, secara tiba-tiba bertemu orang-orang dengan cara yang tidak biasa dan berteman dengan mereka.
Saat berlibur di Ibiza, dia bertemu dengan seorang wanita yang akhirnya menjadi pengiring pengantinnya.
