Kamu tidak merasa dirimu tidak seramah ekstrovert, tapi juga tidak setenang introvert? Bisa jadi kamu seorang ambivert, kepribadian ketiga yang berada di antara ekstrovert dan introvert.
"Kebanyakan orang hidup di tengah, dan orang-orang yang benar-benar tidak terlihat terlihat condong ke satu sisi yang lain dan menarik dari kedua orientasi dianggap ambivert," kata Psikolog klinis dan penulis Laurie Helgoe dikutip dari Thehealthy.
Ini beberapa tanda kamu seorang ambivert:
1. Lebih Fokus dari Ekstrovert
Ambivert tidak terlalu terganggu oleh hal-hal eksternal. Peneliti menemukan bahwa ketika mereka menghubungkan elektroda untuk mengukur respons otak mereka, ditemukan mereka lebih mampu daripada ekstrovert untuk tetap fokus pada tugas.
2. Lebih Fleksibel
Ambivert lebih fleksibel untuk bertindak seperti introvert atau ekstrovert. Studi yang dilakukan pada manajer tingkat eksekutif ditemukan bahwa bos yang cerdas cenderung mengobrol dengan karyawan saat naik lift dan mendengarkan ide-ide cerdas mereka. Ambivert juga lebih mudah menyesuaikan diri dengan berbagai orang.
3. Jago dalam Bidang Penjualan
Studi tentang ambivert menemukan bahwa mereka menghasilkan jago dalam berjualan, sehingga cenderung mengumpulkan lebih banyak uang daripada introvert atau ekstrovert. Peneliti mengatakan penjual yang baik harus bisa mendengarkan seperti introvert dan kemudian antusias seperti ekstrovert, itulah yang bisa dilakukan ekstrovert.
4. Ragu-ragu
Kekurangan seorang ambivert adalah kerap ragu-ragu dalam mengambil keputusan. Kamu lebih fleksibel dan santai, sehingga kurang tegas dalam mengambil keputusan.
BACA JUGA: 5 Alasan Cewek Suka Cowok Berkacamata
5. Tidak Bisa Diprediksi
Ambivert juga tidak mudah diprediksi. Di satu kesempatan mungkin ambivert akan duduk dan membaur dengan banyak orang, tapi di kesempatan lain mereka memilih untuk menyendiri. Alhasil, hal ini membuatmu sulit diprediksi dan terkadang harus menjelaskan kepada orang lain tentang kebiasaanmu.