Kenapa Para Biksu Berjalan Rapi Sambil Bawa Periuk Jelang Waisak? Ini Jawabannya?

- Selasa, 17 Mei 2022 | 09:55 WIB
Tradisi Pindapata jelang Waisak. (Hasan Syamsuri/IDZ Creators)
Tradisi Pindapata jelang Waisak. (Hasan Syamsuri/IDZ Creators)

Tradisi Pindapata selalu dilakukan umat Buddha menjelang puncak perayaan hari raya Tri Suci Waisak. Dalam Pindapata ini para biksu berjalan dengan rapi dan menerima pemberian derma atau sedekah berupa uang, makanan, minuman dan kebutuhan lain seperti obat-obatan.

-
Tradisi Pindapata jelang Waisak. (Hasan Syamsuri/IDZ Creators)

Berjalan beriringan secara perlahan sambil membawa periuk logam, para biksu ini bukan meminta. Namun umat Buddha yang memang ingin memberi derma. Mereka bahkan rela menunggu lama untuk bisa mengikuti pelaksanaan tradisi Pindapata ini.

Pindapata merupakan tradisi kuno yang sudah dilakukan sejak zaman sang Buddha Gautama masih hidup. Tradisi ini pun menjadi salah satu kesempatan bagi umat Buddha untuk berderma guna menyokong kehidupan sehari-hari para biksu.

-
Tradisi Pindapata jelang Waisak. (Hasan Syamsuri/IDZ Creators)

Di Kota Batu, Jawa timur, tradisi Pindapata ini sering digelar di dalam area Vihara Dhammadipa Arama yang ada di Jalan Ir Sukarno, Desa Mojorejo, Kecamatan Junrejo, yang merupakan vihara terbesar dan tertua di kota wisata tersebut.

Tradisi Pindapata biasanya diawali dengan puja bhakti atau doa bersama yang diikuti oleh sejumlah biksu. Usai melakukan puja bhakti, mereka lalu berjalan sambil membawa periuk logam dan menghampiri umat yang sudah menunggu di depan vihara. 

-
Tradisi Pindapata jelang Waisak. (Hasan Syamsuri/IDZ Creators)

Biasanya umat Buddha akan langsung memasukkan derma atau sedekah mereka ke dalam periuk-periuk logam yang dibawa oleh para biksu. Melalui cara itulah para biksu dapat memperoleh makanan mereka sehari-hari.

Dalam keyakinan umat Buddha, umat yang memberi sedekah akan mendapatkan pahala yang besar. Selain itu juga karena mereka juga percaya akan karma. Barang siapa berbuat baik maka akan berbuah baik di masa mendatang.

-
Tradisi Pindapata jelang Waisak. (Hasan Syamsuri/IDZ Creators)

Selain di Indonesia, tradisi Pindapata sebenarnya sudah biasa dilakukan di sepuluh negara dengan jumlah pemeluk agama Buddha terbesar di dunia. Sebagian besar negara-negara tersebut berada di kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara.

-
Tradisi Pindapata jelang Waisak. (Hasan Syamsuri/IDZ Creators)

Antara lain Cina, Thailand, Jepang, Myanmar, Sri Lanka, Vietnam, Kamboja, Korea Selatan, India dan Malaysia. Agama Buddha merupakan agama terbesar nomor empat di dunia. Terdapat lebih dari 535 juta atau sekitar 7% dari total populasi di dunia memeluk agama ini.

-
Tradisi Pindapata jelang Waisak. (Hasan Syamsuri/IDZ Creators)

Berdasarkan data World Population Review, Indonesia hanya memiliki sekitar 1,8 juta orang pemeluk agama Buddha. Jumlah itu berbeda jauh dengan jumlah pemeluk agama Buddha di Cina, yang mencapai 244.130.000 orang atau 50 persen dari pemeluk Buddha di dunia.

Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join IDZ Creators dengan klik di sini.

-
IDZ Creators

 

Editor: Yayan Supriyanto

Tags

Terkini

Kemnaker Luncurkan Program K3 Nasional 2024-2029

Kamis, 25 April 2024 | 21:56 WIB

3 Ayat Alkitab Tentang Masa Depan

Selasa, 16 April 2024 | 17:00 WIB
X