Kecerdasan menjadi penilaian penting bagi setiap orang, terutama untuk orang tua yang memiliki anak usia sekolah.
Biasanya, orang tua mengukur kecerdasan anak dengan mengajak si kecil untuk ikut tes IQ (Intelligence Quotient) atau kecerdasan intelektual.
Namun di sisi lain, perlu diketahui pula bahwa kecerdasan intelektual bukanlah penentu utama dari kesuksesan seseorang.
Selain IQ, orang dikatakan sukses jika memiliki kecerdasan spiritual (Spiritual Quotient/SQ) dan kecerdasan emosional (Emotional Quotient/EQ) yang baik.
Lalu, apa sebenarnya perbedaan antara IQ, SQ, dan EQ?
Kecerdasan Intelektual atau Intelligence Quotient (IQ)
IQ merupakan istilah umum yang digunakan untuk menjelaskan kemampuan individu dalam berpikir, mengolah, memahami gagasan, daya tangkap, dan bertindak terarah secara maksimal.
Jenis kecerdasan intelektual erat kaitannya dengan kemampuan kognitif yang dimiliki oleh seseorang.
Kecerdasan dapat diukur dengan menggunakan alat psikometri yang biasa disebut sebagai tes IQ.
Ada juga pendapat yang menyatakan bahwa IQ adalah usia mental yang dimiliki manusia berdasarkan perbandingan usia kronologis.
Menurut Howard Gardner, seorang psikolog terkemuka dari Universitas Harvard, kecerdasan manusia dibagi dalam delapan kategori, yakni:
- Kecerdasan linguistik (verbal-linguistic).
- Kecerdasan matematik atau logika (logical-mathematical).
- Kecerdasan spasial (visual-spatial).
- Kecerdasan kinetik dan jasmani (bodily-kinesthetic).
- Kecerdasan musikal (music-rhythmic and harmonic).
- Kecerdasan interpersonal (interpersonal).
- Kecerdasan intrapersonal (intrapersonal).
- Kecerdasan naturalis (naturalistic).
Kecerdasan Spiritual atau Spiritual Quotient (IQ)
Kecerdasan spiritual atau SQ adalah kecerdasan jiwa yang membantu seseorang untuk mengembangkan diri secara utuh melalui penerapan nilai-nilai positif.
Dapat diartikan bahwa kemampuan SQ akan membantu seseorang untuk mengatasi persoalan dan berdamai dengan persoalannya itu.
Ciri utama dari kecerdasan spiritual ini dapat dilihat dari kesadaran individu untuk menggunakan pengalamannya sebagai bentuk penerapan nilai dan makna.
Kecerdasan spiritual yang berkembang dengan baik akan ditandai dengan kemampuan seseorang untuk bersikap fleksibel dan mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan.