Kerudung atau jilbab menjadi salah satu item modest fashion yang sangat penting buat para hijabers. Memilih jilbab yang nyaman dan sesuai dengan kebutuhan faktanya gampang-gampang susah.
Melihat hal tersebut, Rafiqa Ekawati, menjual jilbab buatan tangan dengan bahan pilihan dan mudah dikenakan.
Dengan mengusung merek Amaryllis Hijab’, jilbab buatan warga Parepare, Sulawesi Selatan ini pun diterima di kalangan hijabers khususnya di wilayah Ajatappareng atau yang meliputi Sidrap, Pinrang, Enrekang, Barru dan Parepare.
Belum lama ini Amaryllis Hijab mengeluarkan seri terbaru mereka yang bernama Nakya Hijab. Seri ini menjadi buah bibir terutama para mahasiswi karena sangat nyaman buat mahasiswi yang biasanya aktif. Pilihan warnanya juga segar, cerah khas anak muda.
Karena segmen pasarnya mahasiswi, Rafiqa akhirnya melibatkan puluhan mahasiswi pula dalam pembuatan jilbabnya.
"Jilbab ini memang buatan tangan, soal bahan memang sangat hati-hati memilihnya. Saya sendiri mencoba dulu, baru ke teman atau kerabat, kalau dirasa nyaman, barulah memilih kain itu,” beber Rafiqa Ekawati, pemilik Amaryllis Hijab.
Berawal hanya dibantu dua karyawan, kini Rafiqa sudah punya banyak cabang di beberapa daerah.
"Ini kan dimulai saat masih jadi mahasiswa, Alhamdulillah sekarang sudah punya puluhan reseller, jadi ada penambahan karyawan,” ujar Rafiqa.
Rafiqa patut bangga. Kalau awalnya hanya membuat jilbab, kini dirinya merambah pembuatan baju muslim, seperti gamis, kaftan dan dress atau terusan.
Harga yang ditawarkan juga terjangkau, mulai dari Rp169 ribu hingga Rp459 ribu untuk satu set pakain muslim.
Jadi wajar kalau brand lokal Parepare ini mampu meraup omzet Rp10 juta hingga Rp30 juta dalam sehari.
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.
