Air sudah menjadi isu global saat ini, tetapi masalah air dan sanitasi ternyata tidak seksi dibahas oleh masyarakat.
Justru masyarakat global lebih fokus pada plastik, plastik yang banyak dibuang ke laut, kontaminasi air laut, dan sebagainya.
Isu kelangkaan air jarang sekali menimpa daerah perkotaan. Masyarakat perkotaan tidak sulit mengakses air, cenderung berlimpah ruah, dan tidak merasa relate dengan isu ini.
Tetapi ternyata, masyarakat pedesaan atau yang sulit mengakses air minum, mereka harus bayar lebih mahal untuk mendapatkan air minum, dan ini menjadi masalah yang besar.
Jika pemerintah mengurusi mengenai air minum dan air bersih di seluruh Indonesia, dana anggarannya bisa mencapai Rp250 triliun, dan oleh sebab itu penyelesaiannya secara bertahap.
Menurut Rachmad Hidayad dari water.org menyatakan sekarang di pedesaan, masyarakat dapat menikmati water kredit atau peminjaman kredit untuk membangun sarana air,
"Kami meyakinkan bank terdapat potensi pasar yang baik, memiliki bisnis plan agar bank bersedia memberi pinjaman dan masyarakat bisa memiliki akses air dan sanitasi," ungkap Rachmad.
Ia mengatakan, individu bisa meminjam kepada bank untuk membuat sanitasi dan jamban.
Jika sekelompok masyarakat pedesaan bisa meminjam bantuan dengan nilai pinjam lebih besar untuk membuat investasi infrastruktur seperti membuat jaringan pipa, bak penampungan, seperti PDAM tetapi ini swadaya dari masyarakat sekitar.
Air membutuhkan perhatian besar dari masyarakat dan seharusnya pemerintah bisa menjangkau pedesaan untuk mendapatkan akses air dengan lebih mudah, tetapi nyatanya,
"Masyarakat di belakang bandara Soekarno Hatta banyak yang tidak mempunyai sanitasi, bukan mereka belum mendapatkan akses, tetapi sulit membuat jamban karena kekurangan dana," ungkap Rachmad.
Kebutuhan air sangat besar terutama di pedesaan untuk agriculture atau pertanian, domestik, industri dan sebagainya,
"Jika kebutuhan air tidak terpenuhi bisa terjadi konflik," ungkap Wahyudi, Badan Pengelola air minum dan sanitasi Among Tirta.
Pihak Danone, Karyanto Wibowo selaku produsen air mineral mengaku bahwa perusahaan memiliki responsible, yang mampu bersinergi terhadap masyarakat, dan bisa mendapatkan akses terhadap air dan sanitasi.
