Masyarakat Indonesia memiliki berbagai tradisi unik menjelang datangnya bulan Ramadan.
Hampir setiap daerah di Indonesia memiliki tradisinya masing-masing.
Tradisi-tradisi tersebut telah dilakukan secara turun temurun, bahkan masih bertahan hingga hari ini, saat teknologi informasi kian berkembang.
Di sisi lain, tradisi-tradisi tersebut dinilai tidak ada sangkut pautnya dengan ajaran Islam yang berasal dari Arab. Karenanya, tradisi-tradisi tersebut dianggap tidak memiliki tuntunan dalam Islam dan kerap disebut syirik.
Berikut enam tradisi menyambut Ramadhan di berbagai wilayah Indonesia yang dianggap tidak ada tuntunannya dalam Islam, dikutip dari Antara.
1. Nyadran
Salah satu tradisi sambut Ramadhan yang paling terkenal di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta adalah nyadran.
Nyadran adalah berziarah dan berdoa serta memasak dan membagikan masakan tradisional.
Tradisi ini bertujuan untuk menghormati para leluhur dan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan.
2. Bakar Batu
Di Papua, yang masyarakatnya dikenal mayoritas Kristen, juga ada tradisi menyambut Ramadhan. Namanya Bakar Batu.
Orang-orang muslim di Papua akan membakar batu dan meletakkan bahan makanan di atasnya untuk disantap bersama.
Tujuannya untuk mempererat tali silaturahmi dengan bermaaf-maafan agar dalam menjalankan ibadah puasa menjadi lebih tenang.
3. Cucurak
Di Jawa Barat, ada tradisi yang bernama cucurak, yang digelar untuk menyambut Ramadan.
Dalam tradisi ini, umat muslim berkumpul bersama keluarga dan kerabat, makan bersama di tempat terbuka.
Seperti halnya tradisi di tempat lain, tradisi ini bertujuan untuk mempererat silaturahmi dan menjadi momentum untuk saling memaafkan.
