Bedanya Qurban dan Aqiqah, Mana yang Harus Didahulukan?

- Rabu, 29 Juli 2020 | 15:46 WIB
Ilustrasi daging kambing untuk aqiqah dan qurban (ANTARA/Sugiharto Purnama)
Ilustrasi daging kambing untuk aqiqah dan qurban (ANTARA/Sugiharto Purnama)

Pada saat Idul Adha, sebagian besar umat Muslim akan sibuk mempersiapkan diri untuk melaksanakan sholat Id dan menyembelih hewan qurban.

Dalam Islam, melaksanakan qurban hukumnya sunnah muakkad (sunnah yang diutamakan). Oleh karena itu, setiap umat Muslim sangat dianjurkan untuk qurban, selama ia mampu, baligh, merdeka, dan berakal.

Namun, bagaimana bila seseorang (yang akan berqurban) belum pernah di-aqiqah sejak ia lahir hingga dewasa? Manakah yang harus didahulukan, qurban atau aqiqah?

Sama halnya seperti qurban, hukum aqiqah menurut pendapat jumhur (mayoritas) ulama yang paling kuat adalah sunnah muakkad, bagi mereka yang mampu. Tapi di lain pihak, ulama Hanafiyah berpendapat bahwa hukum aqiqah adalah mubah (boleh).

Perintah Aqiqah dalam Islam

-
Ilustrasi hewan untuk aqiqah (Pixabay)

Meski termasuk sunnah, aqiqah sangat dianjurkan bagi setiap umat Muslim yang mampu. Perintah melaksanakan aqiqah dalam Islam diterangkan dalam sebuah hadits:

"Rasulullah SAW memerintahkan kepada kami untuk mengaqiqahi anak perempuan dengan seekor kambing sedangkan anak laki-laki dengan dua ekor kambing." (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)

Selain itu, Rasulullah SAW juga bersabda, "Setiap anak yang lahir itu tergadaikan dengan aqiqahnya."

Aqiqah biasanya dilaksanakan pada hari ketujuh sejak kelahiran seorang anak, dengan menyembelih kambing -anak perempuan 1 ekor kambing, anak laki-laki 2 ekor kambing.

Namun, apabila orang tua dari si anak tersebut tidak bisa melaksanakan aqiqah tepat di hari ketujuh sejak kelahiran anak, aqiqah dapat dilakukan pada hari ke-14 atau ke-21.

Seumpama hingga pada hari ke-21 sejak kelahiran pun orang tua belum mampu membuat aqiqah anak, maka itu dapat dilaksanakan kapan pun tanpa terikat dengan hari dan waktu.

Pandangan dari para ulama menyebutkan bahwa aqiqah bisa dilaksanakan kapan pun, kendati si anak sudah baligh (memasuki usia dewasa). Hanya, lebih afdhol  bila dilakukan pada hari ke 7, 14, atau 21.

Dengan aqiqah, berarti bebaslah tali belenggu yang menghalangi seorang anak untuk memberikan syafa'at pada orang tuanya. Lebih dari itu semua, aqiqah adalah salah satu cara menjalankan syiar Islam.

Perbedaan Qurban dan Aqiqah, Mana yang Harus Didahulukan?

-
Ilustrasi daging qurban (ANTARA/Muhamad Hanapi)

Setelah membaca ulasan di atas tentang aqiqah, maka kemudian muncul pertanyaan tentang apakah perbedaan antara qurban dan aqiqah dalam hukum Islam? Manakah yang lebih dahulu dikerjakan, qurban atau aqiqah?

Untuk menjawab pertanyaan itu, simak dulu ulasan berikut tentang perbedaan qurban dan aqiqah dalam hukum Islam.

Halaman:

Editor: Administrator

Terkini

Ada dari Sumatra, Ini 3 Smart City di Indonesia

Minggu, 28 April 2024 | 11:35 WIB

Kemnaker Luncurkan Program K3 Nasional 2024-2029

Kamis, 25 April 2024 | 21:56 WIB
X