Pertimbangkan Hal Ini Sebelum Menikah dengan Duda

- Jumat, 3 Juli 2020 | 13:39 WIB
Ilustrasi pernikahan.(freepik)
Ilustrasi pernikahan.(freepik)

Menikah dengan seseorang yang pernah berumah tangga bukanlah hal mudah. Banyak penyesuaian yang harus dilakukan oleh kedua pihak agar tidak menimbulkan konflik. 

Beberapa hari lalu publik dikejutkan dengan kabar perceraian Laudya Cynthia Bella dengan pria asal Malaysia, Engku Emran. Ketika menikah, Bella berstatus lajang sedangkan Engku Emran adalah duda satu anak. 

Situasi yang dihadapi oleh Bella juga dialami oleh banyak perempuan lain di luaran sana. Menurut psikolog klinis dewasa Alfath Hanifah Megawati, M.Psi, ketika perempuan lajang menikah dengan duda yang memiliki anak ada tantangan terbesar yang harus dihadapi. Tantangan itu adalah apa yang dibawa oleh pasangan bawa dari masa lalunya.

"Bisa anak, mantan istri, mantan keluarga besar, relasi yang kandas, atau bisa juga beban finansial," ujar psikolog yang akrab disapa Ega Alfath kepada Indozone saat dihubungi melalui pesan singkat, Jumat (3/7/2020).

Dirinya menambahkan, hal-hal yang dibawa oleh pasangan, dalam hal ini duda dengan anak, bisa menjadi pemicu pertengkaran. Hal ini dikarenakan dari pihak perempuan belum dapat mengenali, menerima, atau bahkan hal-hal yang dibawa pasangan dari rumah tangga sebelumnya.

"Permasalahan yang kerap muncul berkaitan dengan 4 aspek yaitu anak sambung, mantan istri, dari pasangan, dan diri sendiri," kata Ega.

-
Ibu dan anak (Divorce mom)

Ia menjelaskan, merawat dan membesarkan anak sambung tidak selalu mudah bagi perempuan lajang yang belum pernah menikah. Apalagi jika ternyata hak asuh ada di tangan suami kita. Ada beberapa tantangan yang harus dihadapi. Mulai dari cara memperkenalkan dan mendekatkan diri hingga menerapkan pola asuh yang mungkin saja berbeda dengan sebelumnya.

Selanjutnya hubungan dengan mantan istri jika masih ada. Hubungan mantan istri dan suami bisa saja kurang harmonis. Tapi ada juga mantan istri yang tetap memiliki keterikatan dengan dukungan suami.

"Maka dari itu, penting untuk mengetahui tentang mantan istri dan relasi suami dengannya saat ini sehingga dapat mengenali potensi konflik," ucap Ega.

Tantangan selanjutnya adalah luka psikologis yang ada dalam diri pasangan. Contohnya ketakutan kegagalan yang sama akan terjadi, kesedihan akan putusnya hubungan, sampai kemarahan jika ada pengkhianatan di dalamnya. Oleh karenanya, pihak perempuan harus mengenali dan memahami muatan emosi yang dibawa pasangan dari ikatan pernikahan sebelumnya atau pola relasi yang perlu diperbaiki. 

"Dari sini, perlu juga mengenali apa ekspektasi yang ada pada pasangan dan ekspektasi diri dalam rumah tangga. Selin itu, penting untuk mengetahui kerentanan dalam diri sendiri saat membina relasi, pola relasi, dan muatan emosi yang dibawa dari relasi sebelumnya. Ketika semua dapat dikenali, maka sangat mungkin untuk menangani konflik," pungkas Ega.


Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Makna dan Kegunaan 7 Sakramen dalam Gereja Katolik

Selasa, 26 Maret 2024 | 08:15 WIB

4 Peran Kerjasama Pendidikan oleh Negara ASEAN

Kamis, 21 Maret 2024 | 18:15 WIB
X