Terkadang beberapa orang tidak sadar bahwa dirinya telah terjebak dalam hubungan asmara yang toxic. Atau mungkin orang tersebut sebenarnya sadar telah terjebak dalam hubungan yang toxic, namun ia tetap memilih bertahan.
Dalam hubungan yang sehat, pasangan biasanya akan berdiskusi dan membuat keputusan bersama untuk mengatasi masalah yang sedang dihadapi. Berbeda dengan hubungan toxic yang cenderung menghindari untuk berdiskusi.
Dikutip dari Antara, Violet Lim yang merupakan Chief of Cupid dan CEO Lunch Actually, pelopor dating agency di Asia, mengungkapkan tanda-tanda hubungan toxic yang perlu diwaspadai. Apa saja?
1. Cemburu berlebihan dan kurangnya kepercayaan
Dalam hubungan yang toxic, biasanya kedua belah pihak akan sangat kompetitif. Mereka tidak akan membiarkan pasangannya menjadi lebih baik atau bersama seseorang yang lebih baik dari mereka.
Saking cemburuannya, ereka biasanya akan mengendalikan pasangannya tentang siapa yang ditemui, siapa yang disukai dan tidak membiarkan pasangannya tumbuh menjadi versi terbaik dari dirinya sendiri.
2. Membuat alasan atas perilaku buruk pasangan
Jika ada teman dekat yang mengkritik pasangan kamu, kemudian kamu selalu bergumam bahwa dia tidak mengenal pasangan kamu sebaik kamu, padahal hati kecil kamu tidak mengatakan demikian, ini adalah tanda bahaya.
Ketika kamu merasa dipaksa untuk membela pasangan, kamu perlu memikirkan kembali hubungan yang sedang dijalani.
Baca juga: Kenali 7 Ciri Teman Toxic Punya Perilaku Negatif yang Kerap Merugikan Orang
3. Komunikasi terasa melelahkan
Dalam menjalin hubungan, akan menjadi percuma bila komunikasinya buruk. Nah, dalam hubungan yang toxic, komunikasi akan terasa melelahkan. Pasanganmu tidak lagi memberikan dukungan ketika kamu bercerita.
Misal, ketika kamu mengatakan, "Saya merasa sangat sedih tentang pekerjaan akhir-akhir ini," dan dia menjawab, "Kamu tampak baik-baik saja ketika teman-temanmu ada, kenapa kamu mengeluh saat bersama saya?".
4. Tidak ada lagi take and give
Hubungan yang sehat adalah hubungan di mana keduanya merasa bahagia dengan saling memenuhi kebutuhan dan keinginan masing-masing.
Ketika kamu selalu merasa menjadi pihak yang menyenangkan pasangan dan hanya memikirkan apa yang membuat pasangan kamu bahagia tanpa mempertimbangkan kebahagiaan kamu sendiri, maka kamu harus berhenti.
Itulah beberapa tanda kamu terjebak di hubungan yang toxic. Bila mengalaminya, pertimbangkan kembali untuk melanjutkan hubungan untuk menjaga kesehatan mental.
