5 Tradisi Unik Bulan Ramadhan di Berbagai Negara, Mulai Nyalakan Meriam Sampai Lentera

- Jumat, 17 Maret 2023 | 16:01 WIB
Warga Lebanon menyalakan meriam sebagai tanda memasuki bulan Ramadhan. (Rehlat.com).com
Warga Lebanon menyalakan meriam sebagai tanda memasuki bulan Ramadhan. (Rehlat.com).com

Untuk menyambut bulan suci Ramadan (Ramadhan), beberapa umat muslim di berbagai negara mempunyai tradisi khusus untuk merayakan bulan penuh berkah tersebut. Ada banyak tradisi unik yang dilakukan dengan beragam di berbagai negara. 

Tradisi-tradisi tersebut dilakukan untuk memeriahkan dan sebagai rasa syukur atas datangnya bulan Ramadhan.

Lalu apa sajakah tradisi yang ada? yuk simak ulasannya berikut ini: 

Tradisi di Berbagai Negara Saat Ramadhan 

1. Lebanon 

Melansir theculturetrip.com, Banyak negara yang berada di Timur Tengah pada saat bulan Ramadhan tiba, mereka menyalakan sebuah meriam yang dilakukan setiap hari dan sebagai penanda berakhir waktu puasa. 

Tradisi tersebut dikenal dengan “midfa al iftar”. Tradisi tersebut sudah mengakar dan dilakukan di Mesir sejak 200 tahun lalu dan pada saat negara tersebut diperintah oleh penguasa Ottoman Khosh Qadam. 

Saat menguji sebuah meriam baru ketika matahari terbenam, Qadam secara tidak sengaja menembakkan meriam tersebut. Suaranya yang bergema membuat banyak warga berasumsi bahwa itu adalah cara baru untuk menandakan akhir puasa.

Putri dari Qadam yakni Haja Fatma meminta hal tersebut untuk dijadikan sebuah tradisi. Tradisi ini menyebar di berbagai negara di Timur Tengah dan salah satunya Lebanon. 

2. Pakistan

Tradisi pada bulan Ramadhan yang ada pada negara Pakistan yakni dikenal dengan sebutan “Chaand Raat”. Perayaan tersebut dilakukan oleh para wanita dan juga gadis dengan cara pergi dengan beramai-ramai ke pasar lokal untuk membeli berbagai macam gelang berwarna-warni. 

Mereka juga melukis tangan dan juga kaki mereka menggunakan henna atau yang sering kita sebut dengan pacar. Chaand Raat dilakukan pada saat berakhir bulan Ramadhan atau untuk menyambut hari raya Idul Fitri. 

3. Irak 

Kegiatan yang sudah menjadi tradisi selanjutnya ada di negara Irak. Kegiatan tersebut dilakukan setelah berbuka puasa oleh para pria dengan cara melakukan permainan yang disebut dengan “mheibes”. Permainan tersebut dimainkan oleh dua kelompok yang terdiri dari sekitar 40 hingga 250 pemain. 

Cara mainnya adalah salah satu orang yang berada dalam kelompok menyembunyikan sebuah cincin dan pihak lawan harus menebak siapa yang memegang cincin tersebut hanya dengan bahasa tubuh. 

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Makna dan Kegunaan 7 Sakramen dalam Gereja Katolik

Selasa, 26 Maret 2024 | 08:15 WIB

4 Peran Kerjasama Pendidikan oleh Negara ASEAN

Kamis, 21 Maret 2024 | 18:15 WIB
X