Permasalahan sampah tentu menjadi masalah klasik. Namun Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Kampung Asri, Dukuh Karangwuni, Desa Doplang, Kecamatan Teras, Boyolali, Jawa Tengah, berhasil mengubah sampah rumah tangga menjadi produk bernilai jual tinggi.
Di tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) Doplang, sekitar 50 orang anggota KSM Kampung Asri mengolah sampah rumah tangga menjadi barang bernilai ekonomis. Produk olahan sampah tersebut diantaranya pupuk organik, batu bata, paving block, hingga tas, dan hiasan bunga.
Keberadaan TPST Doplang ini tidak terlepas dari tangan dingin Saryono. Ia adalah ketua KSM Kampung Asri yang sejak 2015 yang bergelut dengan pengolahan sampah di sekitar desanya.
“Sampah di sini pada hakekatnya sampah rumah tangga. Dimana sampah rumah tangga ini 60% terdiri dari sampah organik untuk pupuk granul dan juga pupuk organik cair,” kata Saryono kepada Eksani, Tim IDZ Creators.
Pupuk organik buatan KSM Kampung Asri diklaim bisa menyuburkan tanah dan telah dipasarkan ke beberapa daerah.
“Ini kan pupuk organik bisa menyuburkan tanah. Pupuk organik ini lebih bagus dibanding pupuk kimia. Pupuk organik buatan kami sudah dipasarkan di sekitar Boyolali dan Klaten,” ujar Munardi, anggota KSM Kampung Asri.
Harga pupuk buatan KSM Kampung Asri berkisar antara Rp1.500 per kg. Sementara untuk kemasan 10 kg harganya Rp15 ribu. Dengan inovasi pada sampah rumah tangga ini, KSM Kampung Asri sudah sering menjuarai lomba penanganan sampah di tingkat kabupaten maupun Provinsi Jawa Tengah.
Pada 2019 yang lalu Menko PMK Puan Maharani waktu itu bersama Mendikbud Muhajir Effendy juga berkesempatan datang ke TPST Kampung Asri ini untuk kunjungan kerja dan membagikan bantuan tentang pengelolaan sampah.
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join IDZ Creators dengan klik di sini.
