Jelang Tahun Baru China atau Imlek, buah jeruk jadi primadona dan selalu diburu warga Tionghoa. Mereka memborong aneka jeruk, mulai dari jeruk Mandarin, jeruk madu, sampai jeruk Ponkam yang berukuran mini. Selain dikonsumsi sendiri, buah ini biasanya jadi hantaran untuk keluarga dan kerabat.
Enggak heran kalau penjual jeruk musiman kebanjiran order, sampai meraup cuan. Hal ini juga dirasakan oleh Herlin, penjual aksesori Imlek di Kawasan Nagoya, Batam, Kepulauan Riau.
Meski masih dalam masa pandemi Covid-19, Herlin mengaku penjualan aneka jeruk dan aksesori Imlek meningkat, dibanding tahun sebelumnya.
Bahkan di tokonya, paket jeruk berisi 15 buah seharga Rp300 ribu, sudah ludes terjual. Padahal Imlek masih pekan depan.
"Tahun ini ada peningkatan karena Covid-19 sudah mulai reda. Kita tetap promosi yang terbaik untuk semua customer," ujar Herlin.
Menurut Herlin, makna buah jeruk saat Imlek adalah sebagai perlambang hoki. Bentuk bulat dan warna emas jeruk, dianggap menguntungkan, melambangkan kekayaan dan keberuntungan.
Buah jeruk juga melambangkan sesuaru yang manis dan segar. Menjadi simbol agar lebih semangat dalam menyambut tahun baru.
Selain jeruk, aneka parsel juga banyak dilirik warga Tionghoa. Untuk parsel, harganya mulai dari ratusan ribu hingga jutaan Rupiah, per paketnya.
"Isinya tergantung customer memiliki budget berapa. Jadi kami bisa sesuaikan dengan budget pembeli," jelas Herlin.
Selain parsel dan jeruk, dalam tradisi Imlek, warga Tionghoa juga menyajikan kue keranjang, manisan, serta aneka kue kering seperti cookies dan nastar.
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join IDZ Creators dengan klik di sini