Adalah Nyimas Bunga Cinta, seorang remaja yang baru duduk di kelas 1 SMA, yang memilih olahraga skateboard sebagai hobi dan wadah dirinya untuk berprestasi. Skater yang pernah meraih perak dalam ajang Asian Games 2018 lalu, menceritakan perjalanannya di dunia skateboard.
Hal itu ia ungkapkan kepada Indozone saat mengikuti SK8TURDAY Vol 6, acara kompetisi yang digagas Crooz dan Indozone, Sabtu (11/12/2021). Ia mengaku tertarik menjajal olahraga ini di usia muda, karena terkesima dengan sosok Tony Hawk, pro skater legenda dunia.
"Aku mulai belajar main skate di umur 8 tahun. Awalnya, karena melihat video-video Tony Hawk gitu. Ngelihat dia punya rumah keren karena dari olahraga skateboard," katanya menuturkan kepada Indozone.
Awalnya ia bermain di kawasan Taman Mini Skatepark. Ia juga belajar dari beberapa senior skateboarder, seperti Tony Sruntul dan lain-lain.
Berkat ketekunannya mempelajari skateboard, ia pun percaya diri menjajal beberapa ajang nasional maupun internasional. Termasuk ajang Asian Games 2018 dan Sea Games 2019, hingga membuatnya berhasil membawa medali perak dan perunggu.
Sekitar tahun 2020, ia pun bergabung dengan komunitas Kalong yang bermarkas di kawasan Pasa Rebo, Jakarta Timur. Berlokasi di bawah jembatan layang Pasa Rebo, ia senang berkumpul dengan teman-teman barunya.
"Nama Kalong itu karena kita rata-rata mainnya dari malam sampai pagi. Jadi ya disebut Kalong. Awalnya ikutan aja, terus senang banyak temannya," ucap Nyimas.
Ditanya soal hijab dan skateboard, Bunga Nyimas mengaku kerap dihujani pertanyaan terkait gendernya, pilihan hijabnya, dengan olahraga skateboard. Menurut Nyimas, tak ada penghalang bagi seorang perempuan yang berhijab untuk melakukan apa yang ia inginkan, termasuk bermain skateboard.
"Ya, aku sering ditanya seperti ini. Ya sebenarnya perempuan tetap bisa melakukan hobinya yang dia senanginya. Kalau aku prinsipnya, skateboard itu hobiku, hijab itu kewajibanku sebagai muslim," ujarnya.
