Dalam dunia bisnis dan ekonomi, ada sebuah prinsip yang dikenal sebagai Prinsip Pareto. Dilansir dari forbes.com, Prinsip Pareto meyakini bahwa kamu akan mendapatkan 80% hasil atau konsekuensi dari setiap 20% tindakan atau penyebab. Sehingga, Prinsip Pareto juga sering disebut sebagai aturan 80/20.
Di dalam Prinsip Pareto, sudah jelas terlihat bahwa tidak ada keseimbangan antara sebab dengan akibat. Sehingga, prinsip ini tidak bisa dijadikan satu-satunya acuan dalam menjalani bisnis. Namun, kamu bisa menggunakan Prinsip Pareto sebagai pandangan awal sebelum menarik sebuah kesimpulan.
Baca Juga: 10 Smartphone Paling Populer di Minggu ke-46 Tahun 2020 versi GSMArena
Dalam sebuah bisnis, kamu mungkin akan menemukan sekitar 20% orang dari total keseluruhan pelanggan yang telah membantu sekitar 80% penjualan. Dari pandangan ini, kamu bisa menerapkan Prinsip Pareto dan fokus pada 20% pelanggan tersebut dengan memberikan penawaran yang menarik dan spesial.
Penggunaan Prinsip Pareto dalam kehidupan bisnis dan manajemen bisa membuatmu bekerja secara efisien. Kamu bisa menemukan potensi dengan peluang yang lebih besar untuk produktif, lalu kamu bisa membuatnya menjadi prioritas. Namun, bukan hanya di dalam dunia bisnis dan ekonomi saja, Prinsip Pareto atau aturan 80/20 juga seringkali ditemukan dalam kehidupan sehari-hari tanpa sengaja.
Misalnya saja kamu memiliki 50 aplikasi yang terinstall di dalam smartphone milikmu. Biasanya kamu tak akan menggunakan semua aplikasi tersebut. Kamu hanya menggunakan kurang lebih 10 dari 50 aplikasi atau 20% dari keseluruhan jumlah aplikasi yang ada di dalam smartphone-mu
Selain itu, Prinsip Pareto juga bisa diterapkan dalam keuangan atau harta benda, etika berbelanja, hingga teknik belajar. Kamu mungkin hanya punya sedikit waktu untuk mempelajari keseluruhan materi untuk ujian keesokan harinya. Sehingga, untuk mengatasi hal tersebut kamu bisa fokus memahami 20% materi yang paling penting, lalu sekedar membaca 80% sisanya.
