Urutan Bacaan Surat Pendek dalam Salat Tarawih dan Witir

- Rabu, 29 April 2020 | 16:35 WIB
Bacaan ayat Alquran (Pexels/Tayeb MEZAHDIA)
Bacaan ayat Alquran (Pexels/Tayeb MEZAHDIA)

Dalam praktiknya, ada beberapa bacaan surat pendek dalam salat tarawih yang pada umumnya dibaca para jamaah selama bulan Ramadan.

Ada 10 surat pendek untuk salat tarawih yang lazimnya dibaca. Surat-surat pendek ini ada di bagian akhir Alquran Juz 30.

Sebenarnya, tidak ada aturan baku urutan bacaan surat pendek dalam salat tarawih. Namun, teknis pembacaan surat pendek ini biasanya disesuaikan dengan tanggal malam Ramadan.

Urutan Bacaan Surat Pendek dalam Salat Tarawih

Urutan surat pendek dalam salat tarawih, dimulai dari Surat At-Takasur, Al-‘'Asr, Al-Humazah, Al-Fil, Quraisy, Al-Ma'un, Al-Kautsar, Al-Kafirun, An-Nasr, dan Al-Lahab.

Umumnya, urutan surat pendek yang menjadi bacaan shalat tarawih tersebut dibaca pada tiap rakaat pertama, di malam pertama sampai malam ke-15 Ramadan.

Ketika memasuki malam ke-16 sampai malam akhir Ramadan, surat pendek salat tarawih itu dibaca pada rakaat kedua. Sedangkan, di tiap rakaat pertama dianjurkan membaca Surat Al-Qadr.

Sementara itu, sisanya seperti Surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nasm menjadi bacaan shalat witir pada setiap malam Ramadan.

-
Pelaksanaan salat tarawih berjamaah di masjid (ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas)

Berikut adalah urutan bacaan surat pendek dalam salat tarawih lengkap beserta artinya:

1. Surat At-Takasur (surah ke-102)

Bahasa Latin Artinya
Al haakumut takaatsur Bermegah-megahan telah melalaikan kamu.
Hattaa zurtumul maqoobir Sampai kamu masuk ke dalam kubur.
Kallaa saufa ta’lamuun Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu).
Tsumma kallaa saufa ta’lamuun Dan janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui.
Kallaa lau ta’lamuuna ‘ilmal yaqiin Janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin.
Latarowunnal jahiim Niscaya kamu benar-benar akan melihat mereka Jahiim.
Tsumma latarowunnahaa ‘ainal yaqiin Dan sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya dengan 'ainul yaqin.
Tsumma latus 'alunna yauma 'idzin ‘anin na’iim Kemudian, kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu).


2. Surat Al-Asr (surah ke-103)

Bacaan Latin Artinya
Wal-‘ashr Demi masa.
Innal-insaana lafii khusr Sungguh, manusia berada dalam kerugian.
Illal ladziina aamanuu wa’amilus shoolihaati watawaashoubil haqqi watawaashoubis shobr Kecuali, orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasehati untuk kebenaran dan saling menasehati untuk kesabaran.


3. Surat Al-Humazah (surah ke-104)

Bacaan Latin Artinya
Wailul likulli humazatil lumazah Celakalah setiap pengumpat yang mencela,
Alladzi jama’a maalaw wa ‘addadah Yang mengumpulkan serta mempersalahkan,
Yahsabu anna maalahuu akhladah Orang itu menganggap hal tersebut mengekalkan dirinya.
Kallaa layumbadzanna fil-hutamah Tidak demikian! Sesungguhnya orang itu pasti akan dimasukkan ke dalam Huthamah.
Wa maa adraaka mal-hutamah Maka, tahukah kamu apa itu Huthamah?
Naarullaahil-m?qadah Api Allah yang bergejolak.
Allatii tattali’u ‘alal-af`idah Seraya membakar hingga ke dalam nurani.
Innahaa ‘alaihim mu`sadah Sungguh itulah naungan orang-orang itu,
Fii ‘amadim mumaddadah dalam terali yang membentang.


4. Surat Al-Fiil (surah ke-105)

Bacaan Latin Artinya
A lam tara kaifa fa’ala rabbuka bi`as-habil-fiil Apakah kamu tidak memperhatikan hal yang telah diperbuat Tuhanmu terhadap rombongan bergajah?
A lam yaj’al kaidahum fii tadliil Bukankah Dia telah menyebabkan tipu daya orang-orang itu menjadi sia-sia?
Wa arsala ‘alaihim tairan abaabiil Serta Dia hadirkan burung-burung (Ababil) yang berhamburan menyerbu orang-orang itu.
Tarmiihim bihijaaratim min sijjiil Seraya melemparkan bebatuan pijar menghantam orang-orang itu.
Fa ja’alahum ka’asfim ma`kuul Lalu, Dia jadikan orang-orang itu menyerupai tunggul-tunggul jerami yang remuk.


5. Surat Al-Quraisy (surah ke-106)

Bacaan Latin Artinya
Li`iilaafi quraiisy Karena kebiasaan orang-orang Quraisy,
Iilaafihim rihlatasy-syitaa`i was–saiif (yaitu) kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin serta musim panas,
Falya’budu rabba hazal-baiit Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan (pemilik) rumah ini (Kakbah).
Alladzii at‘amahum min ju‘iw wa aamanahum min khauuf (yakni) Yang telah menyediakan makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari rasa ketakutan.


6. Surat Al-Ma'un (surah ke-107)

Halaman:

Editor: Administrator

Terkini

Makna dan Kegunaan 7 Sakramen dalam Gereja Katolik

Selasa, 26 Maret 2024 | 08:15 WIB

4 Peran Kerjasama Pendidikan oleh Negara ASEAN

Kamis, 21 Maret 2024 | 18:15 WIB
X