Warga Dukuh Bakalan, Desa Tlawong, Kecamatan Sawit, Boyolali, Jawa Tengah, digegerkan dengan penemuan candi Hindu peninggalan abad 8 masehi yang berada di tengah persawahan warga.
Mendapat laporan tersebut Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali bersama tim arkeolog serta sejumlah pegiat budaya langsung mendatangi lokasi dan melakukan ritual. Baru setelahnya petugas melakukan eskavasi pada Jumat (30/9/2022) pagi.
Menurut Kepala Desa Tlawong, Joko Tri Wijayanto (45), keberadaan candi yang berada di persawahan warga tersebut sudah lama ada, namun saat itu tertumpuk oleh jerami serta gundukan tanah.
Oleh warga sekitar, sebelumnya candi ini dianggap tempat keramat sehingga enggak ada yang berani mendekat. Padahal sesungguhnya ini adalah bangunan candi.
"Setahu warga tempat ini adalah Rojo Koyo, atau tempat emas-emasan atau tempat harta karun sejak dulu dan dikeramatkan oleh warga sekitar. Bahkan pernah waktu itu warga pernah menemukan ditemukan emas sebesar buah jagung di tempat ini. Hal ini yang membuat warga enggak berani mendekat." Ungkap Joko kepada Tim Z Creators, Eksani.
Hal ini diamini sama warga sekitar bernama Mulyadi yang mengaku mengkeramatkan tempat ini, sebelum tahu bahwa ini adalah candi.
"Sebenarnya sebelum saya lahir sudah ada cerita mistis tentang candi tersebut, dulu saat bulan bulan tertentu ada warga yang datang ke sini untuk memohon sesuatu, bahkan seperangkat menyan dan bunga bunga ada di sini. Di tempat ini juga ada penunggu gaib yaitu ular besar, kadang juga menampakan saat waktu waktu tertentu tapi warga tidak berani mendekat," ujar Mulyadi.
Sementara itu koordinator tim eskavasi, Ni’am fauzi menjelaskan bahwa bukan cuma satu candi yang ditemukan di daerah ini. Ada beberapa struktur candi yang juga ditemukan, seperti yoni yang berada di sekitar persawahan.
"Sementara ini yang bisa kita lihat secara langsung adanya struktur candi. Bangunan candi yang ada tersebut merupakan identik dengan bagunan candi pada masa Hindu Budha, namun untuk pastinya nanti harus diteliti lagi pada abad berapa," ujar Ni'am Fauzi.
Rencananya proses eskavasi dilakukan selama 14 hari atau dua pekan. Namun petugas baru bisa mengetahui secara pasti jenis candi ini setelah semua bangunan tergali.
Artikel menarik lainnya: