Di era kiwari, banyak orang yang terobsesi menjadi vloger atau YouTuber. Hal itu tidak terlepas dari peluang untuk mendapatkan uang jika sudah punya banyak subscriber dan konten-konten yang dibagikan ditonton banyak orang.
Baru-baru ini, vloger asal Bali Turah Parthayana membagikan kisah perjalanannya menembus 1 juta subscriber YouTube melalui unggahannya di Instagram. Turah mengaku awalnya dia hanya iseng membuat video blog di kanal barunya.
Di kanal YouTube-nya, Turah banyak membagikan pengalamannya selama tinggal di kota kecil Tomsk di Rusia, mulai dari tentang perkuliahannya sampai kehidupan masyarakat dan budaya di Rusia. Ia mengaku, modal utamanya hanya konsisten dalam membuat konten. Ia tidak terlalu memikirkan orang suka atau tidak.
"Selama 3 tahun iseng-iseng bikin video di Channel Baru, akhirnya sekarang sudah mencapai titik ini juga. Sebenarnya banyak dari teman-teman ku yang heran 'kok bisa sih bikin konten di Tomsk, bukannya kota nya kecil ya?' Aku sendiri juga gak tau mau jawab apa. Tapi yang terpenting itu 'konsisten aja apa yang kita kerjakan”, mau penontonku sedikit atau banyak tetap aku bikin, mau orang lain suka atau engga ya tetap aku bikin," tulisnya.
Turah sendiri kuliah mengambil jurusan Manajemen Bisnis. Namun minatnya pada dunia perfilman tak dapat dibendung. Dari minatnya itulah ia mendorong dirinya membuat konten secara konsisten, sebagai bentuk latihan untuk mengasah kemampuan dalam membuat film.
"Meskipun aku kuliah di Rusia jurusan bisnis karena orang tua, aku tetap optimis ingin jadi aktor/sutradara film. Ya memang sulit sih masuk ke jalur ini karena pendidikan ku sekarang bukan di perfilman.
Tapi berkat youtube ini, berusaha menyempatkan waktuku sedikit untuk ngedit, bikin video agar bisa menambah skill untuk membuat short film. Ya perlahan-lahan semoga menuju projek yang lebih besar," kata pria sudah sudah banyak membuat film pendek ini.
Alhasil, tak hanya membuat konten-konten pendidikan atau jalan-jalan, Turah juga membuat film pendek. Beberapa film pendek yang telah dihasilkannya antara lain 'Love In Russia: Our First Date', 'Love in Russia: Wintertime', 'Love in Russia: The Last Moment', 'Squery Penty', dan 'Jangan Sebut Setan'. Masing-masing film pendeknya berhasil mendulang jutaan penonton.
Berkat uang yang dihasilkannya dari menjadi vloger, Turah pun mengaku bisa memenuhi kebutuhan hidupnya secara mandiri tanpa bantuan orangtuanya selama tinggal di Tomsk.
"Thankyou banget buat keluargaku yang udah support selama ini meskipun disuruh ngikutin jejak kakak menjadi businessman. Terima kasih juga buat teman-temanku di Rusia yang support dan jadi narasumber di channelku karena aku gak tau apa-apa tentang Rusia," katanya.
