Pria Taiwan Ini Nikahi Muridnya, Mantan TKW Ponorogo! Ijab Kabulnya Gimana?

- Senin, 21 Maret 2022 | 06:00 WIB
Kisah cinta beda negara namun satu keyakinan (Pramita Kusumaningrum/IDZ Creators)
Kisah cinta beda negara namun satu keyakinan (Pramita Kusumaningrum/IDZ Creators)

Chung Ta-Cheng, pria Taiwan ini enggak menyangka bisa berjodoh dengan muridnya, seorang TKW Ponorogo di tempat bimbingan belajar bahasa Inggris.

Singkat cerita, Chung Ta-Cheng adalah warga Taiwan yang berprofesi sebagai guru bahasa Inggris di salah satu lembaga bimbingan belajar di negerinya. Ia bertemu dengan Desita Lumbiati warga Desa/Kecamatan Sooko, Ponorogo, Jawa Timur, saat wanita tersebut menjadi muridnya. Kala itu Desita juga masih bekerja sebagai Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Taiwan. Kisah cinta guru dan murid ini akhirnya berlabuh di pelaminan.  

-
Prosesi pernikahan pria Taiwan dan wanita Ponorogo (Pramita Kusumaningrum/IDZ Creators)

Pernikahan beda warga negara ini akhirnya digelar pada Kamis (17/3/2022), di rumah mempelai wanita di Desa/Kecamatan Sooko, Ponorogo. Pernikahan mereka berjalan secara islami karena Chung Ta-Cheng sebelumnya telah menjadi mualaf.

Pria berusia 39 tahun itu memberi mas kawin berupa uang tunai senilai Rp10 juta, seperangkat alat salat dan cincin emas. 

-
Pembacaan doa setelah ijab kabul (Pramita Kusumaningrum/IDZ Creators)

Saat prosesi Ijab kabul, Chung Ta-Cheng menggunakan bahasa Inggris, yang dilanjutkan dengan ucapan ‘sah’ dari para saksi. Raut wajah pengantin pria dan perempuan juga langsung sumringah. 

Chung Ta-Cheng mengaku senang bisa melangsungkan pernikahan ini, meski berbeda kewarganegaraan.

"Saya senang dengan pernikahan ini. Dia adalah wanita pilihan saya," ucap Chung yang diterjemahkan istrinya.

Kepada Tim IDZ Creators, Desita, sang istri bercerita kalau kisah cinta mereka sudah berjalan selama tiga tahun, pernikahan ini juga sempat tertunda karena pandemi Covid-19.

"Gurunya adalah suami saya ini. Saya habis kontrak pulang dan merencanakan pernikahan dengan suami. Ternyata Covid-19, " kata Desita. 

-
Penghulu dan mempelai pria setelah ijab kabul (Pramita Kusumaningrum/IDZ Creators)

Sementara Kepala KUA Sooko, Meky Hasan Tachruddin, mengaku sempat cemas karena harus mengawal prosesi ijab kabul dan pengecekan administrasi pengantin dalam bahasa Inggris. Namun ia lega karena acara berjalan lancar dan tanpa hambatan.

"Namanya KUA harus bisa semua. Pakai bahasa Jawa, Indonesia, Arab bahkan bahasa Inggris juga,” pungkasnya sambil tertawa. 

Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join IDZ Creators dengan klik di sini.

-
IDZ Creators

 

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Makna dan Kegunaan 7 Sakramen dalam Gereja Katolik

Selasa, 26 Maret 2024 | 08:15 WIB

4 Peran Kerjasama Pendidikan oleh Negara ASEAN

Kamis, 21 Maret 2024 | 18:15 WIB
X