Bagi sebagian orang di dunia, tanggal 14 Februari diperingati sebagai Hari Valentine atau hari kasih sayang atau hari cinta kasih.
Tak ayal, pada tanggal tersebut, orang-orang akan mengekspresikan cinta pada orang yang mereka kasihi, terutama pada pasangan.
Namun nyatanya, tidak semua orang dapat menerima Hari Valentine itu sebagai hari kasih sayang. Malah, ada orang yang justru mengharamkannya.
Salah satunya adalah Ustaz Abdul Somad alias UAS. Bagi ustaz asal Sumatera Barat itu, Hari Valentine justru ia anggap sebagai hari zina internasional.
Hal itu ia sampaikan dalam sebuah ceramah yang ditayangkan oleh kanal YouTube Dakwah Singkat Padat berjudul 'Hukum Merayakan Hari Valentine dan Sejarahnya' pada 12 Januari 2018.
Dalam tayangan itu, awalnya UAS mendapatkan pertanyaan terkait Hari Valentine. Ia mengawali jawabannya dengan menyebut sedikit sejarahnya.
"Santo Valentino. Santo artinya suci. Kalau saya dalam agama Kristen, digelar 'Santo Somadus', 'Manusia Suci'. Maka, ada yang namanya Santo Valentino. Dialah yang membebaskan tentara yang sedang bercinta, dinikahkannya, maka akhirnya dia dibunuh. Lalu hari kematiannya itu dikenal dengan hari cinta," kata UAS.
Selanjutnya, kata UAS, hari cinta itu dalam perjalanannya berubah menjadi hari zina internasional.
"Tapi ternyata, nanti tanggal 14 Februari itu adalah hari zina internasional. Di malam itu semua orang keluar dengan pasangannya bahkan hotel-hotel di Pekanbaru pasang harga promo ‘malam cinta’ setengah harga plus sarapan pagi," katanya.
Untuk menghindari zina pada Hari Valentine, UAS pun menganjurkan umat muslim agar menggelar pengajian pada malam 14 Februari.
"Hati-hati. Jaga. Makanya nanti, malam tanggal 14 (Februari) itu buat pengajian di masjid-masjid, buat pengajian menolak kemungkaran. Tapi jangan buat pengajian kita tentang mengenang Valentino. Jangan," katanya.
