Lapangan Kerja Bakal Didominasi Gen Z, Ini Cara Ciptakan Lingkungan Kerja Bebas Aksi Bully

- Jumat, 18 November 2022 | 09:10 WIB
Ilustrasi bullying di tempat kerja (Freepik/freepik)
Ilustrasi bullying di tempat kerja (Freepik/freepik)

Head of Communication PT Unilever Indonesia, Kristy Nelwan mengungkap lapangan kerja di Indonesia bakal didominasi oleh Gen Z dan Milenial. Sehingga sangat penting untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan bebas aksi bully.

Apalagi menurut “The Deloitte Global 2022 Gen-Z and Millennial Survey” yang melibatkan 14.808 Gen-Z dan 8.412 milenial yang tersebar di 46 negara, sebanyak 46% milenial dan Gen-Z di posisi senior memilih untuk menolak pekerjaan di lingkungan yang bertentangan dengan kode etik yang mereka pegang.

Selain itu, Gen-Z dan milenial juga sangat mementingkan mental health di tempat kerja. Hal ini terungkap dari hasil Survei ‘Millennials and Generation Z – Making Mental Health at Work a Priority’ oleh Deloitte terhadap 23.000 milenial and Gen-Z di 45 negara yang menunjukkan hampir setengah dari milenial dan 54% Gen-Z melaporkan diskriminasi di tempat kerja.

Laporan itu muncul dengan berbagai alasan, di antaranya  ras, suku dan gender. Dimana hal ini sangat mempengaruhi kecemasan dan mental health mereka saat bekerja.

Karena itulah, Unilever Indonesia dan Komunitas Sudah Dong dengan bangga meluncurkan ‘E-booklet Anti Workplace Bullying.’ 

Peluncuran e-booklet ini dilakukan dalam rangka memperingati Hari Toleransi Internasional 2022 sekaligus mendorong terciptanya lingkungan kerja yang bebas aksi bully.

“Sejalan dengan strategi ‘The Unilever Compass’, Unilever Indonesia ingin terus berkontribusi dalam mewujudkan masyarakat yang adil dan inklusif, termasuk dengan menerapkan prinsip zero tolerance untuk bullying di tempat kerja. Berpegang pada kode etik bernama Respect, Dignity & Fair Treatment (RDFT).”

Baca juga: Sering Terjadi Cyberbullying di Sosmed, Ini yang Harus Dilakukan agar Tak Jadi Korban 

“Kami menindak tegas perilaku menyinggung, mengintimidasi, atau menghina, termasuk segala bentuk pelecehan atau bullying atas dasar perbedaan ras, usia, peran, gender, agama, kondisi fisik, kelas sosial, hingga pandangan politik sekalipun,” ungkap Kristy dalam siaran pers yang diterima Indozone, Jumat (18/11/2022).

Ia juga mengungkap peluncuran e-booklet tersebut diharapkan dapat membantu individu maupun perusahaan untuk memahami, mengidentifikasi, hingga menindaklanjuti dan mencegah tindakan workplace bullying.

Bullying di Tempat Kerja

-
Ilustrasi bullying di tempat kerja (Freepik/freepik)

Perlu diketahui, workplace bullying adalah perilaku yang mengganggu atau menyakiti kesehatan fisik dan mental seseorang dan dilakukan secara terus-menerus dalam bentuk kekerasan verbal, perilaku ofensif, ancaman, mempermalukan, mengintimidasi, hingga menyabotase suatu pekerjaan.

Jika dibiarkan, workplace bullying menjadi bentuk intoleransi dan diskriminasi yang membudaya, bahkan dinormalisasi di tempat kerja. 

“Oleh karena itu, menyediakan lingkungan kerja dengan budaya yang positif termasuk bebas bullying dan diskriminasi adalah hal yang perlu diprioritaskan demi terwujudnya angkatan kerja masa depan yang lebih toleran dan inklusif,” tegas Kristy.

Sejalan dengan itu, Tantri Arihta Sitepu, Volunteer dari komunitas Sudah Dong menyebut tindakan bullying di tempat kerja dapat dicegah. 

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Ada dari Sumatra, Ini 3 Smart City di Indonesia

Minggu, 28 April 2024 | 11:35 WIB

Kemnaker Luncurkan Program K3 Nasional 2024-2029

Kamis, 25 April 2024 | 21:56 WIB
X