Bertahan di rumah saja selama masa pandemi virus corona tidaklah mudah. Beberapa orang sudah rindu untuk beraktivitas seperti sedia kala dan berkumpul dengan kerabat. Tantangan bisa jadi lebih sulit bagi mereka yang tinggal seorang diri.
Orang-orang yang tinggal sendiri tidak punya tempat untuk berbagi cerita secara langsung dengan orang lain. Mereka juga harus melakukan semua aktivitas di rumah seorang diri.
Berbeda dengan orang-orang yang sudah berkeluarga atau tinggal dengan orang lain. Mereka masih bisa berbagi cerita dan melakukan aktivitas bersama-sama sehingga membantu menghilangkan kebosanan.
Menurut psikoterapis Ferry Fibriandani, orang-orang yang tinggal sendiri di satu sisi memiliki keunggulan. Sebab mereka hanya memiliki konflik dengan dirinya sendiri dibandingkan dengan yang tinggal bersama orang lain dan potensi konflik lebih besar.
"Untuk single yang introvert, mungkin lebih mudah karena memiliki waktu dan memperoleh energi saat berinteraksi dengan diri sendiri. Namun yang extrovert akan mengalami kesulitan karena akan memperoleh energi dari luar saat sedang bersosialisasi," kata Ferry dalam suatu diskusi online, Jumat (17/4/2020).
Walaupun demikian, tinggal seorang diri tetap terasa berat. Ferry menyarankan agar orang-orang yang tinggal sendiri fokus pada segala sesuatu yang bisa dikontrol.
"Saat ini kesempatan yang baik untuk memulai belajar keluar dari zona nyaman. Mulailah menggali kreativitas untuk mencari aktivitas unik, seru, dan menghibur atau belajar hal baru yang selama ini tidak sempat dilakukan," kata Ferry.
Apabila merasa bosan, mereka yang tinggal seorang diri bisa tetap berhubungan dengan kerabatnya menggunakan aplikasi dunia maya.
"Banyak sekali aplikasi video conference dan meeting online yang bisa dipakai. Saya pribadi mulai menerapkan video conference untuk menemui keluarga tercinta yang terpisah jarak, arisan online dan ngopi online bareng di rumah masing-masing. Tetap bisa ngobrol dan bercanda," pungkas Ferry.
