Berkaca dari Kasus Anji, Mari Mengenal Fenomena Gaslighting yang Membahayakan

- Selasa, 4 Agustus 2020 | 13:04 WIB
Ilustrasi orang berusaha meragukan keyakinan orang lain. (Men's Health)
Ilustrasi orang berusaha meragukan keyakinan orang lain. (Men's Health)

Beberapa hari belakangan ini, publik dibuat heboh dengan kasus Anji yang mewawancarai seorang pria yang mengaku sebagai pakar mikrobiologi, Hadi Pranoto.

Bahkan, sesi wawancacara yang berjudul "Bisa Kembali Normal? Obat Covid-19 Sudah Ditemukan!!" itu, membuat Anji dan Hadi dilaporkan ke Polda Metro Jaya, atas dugaan penyebaran berita bohong alias hoaks.

Tak hanya itu, video yang sempat diunggah Anji di kanal YouTube-nya pada 31 Juli 2020 itu pun sampai dicekal oleh pihak YouTube, lantaran dianggap melanggar pedoman komunitas.

Selain itu juga, dalang dibalik dihapusnya video Anji itu karena banyak warganet yang beramai-ramai me-report video tersebut, karena dianggap menyebarkan informasi yang salah.

Terkait dengan ini, Anji sempat mengomentari video dirinya sendiri. Menurut penyanyi kelahiran 5 Oktober 1978 ini, masyarakat Indonesia ikut andil dalam memberi "panggung" bagi hal-hal yang mereka tak suka.

"Secara tidak sadar, orang-orang memberi panggung pada hal yang tidak mereka suka," tulis Anji dalam Instagram Story-nya pada Senin (3/8/2020).

-
Unggahan Anji soal videonya yang dihapus YouTube. (Instagram/@duniamanji)

Anji kemudian membandingkan video tersebut dengan video lainnya, yang membahas masa depan bisnis pertunjukan di Indonesia, yang ditonton oleh 20 ribuan orang.

"Selang sehari kemudian saya mengunggah video lain, berdiskusi dengan seorang profesional. CEO sebuah perusahaan keren yang bergerak di bidang pertunjukan. Materinya sangat bagus, tentang masa depan bisnis pertunjukan di Indonesia. Yang nonton hanya 20 ribuan saja dalam waktu 24 jam. Berbeda jauh dengan video sebelumnya," jelas Anji.

Pernyataan Anji soal ditemukannya obat Covid-19, rupanya membuat seorang psikiater salah satu rumah sakit terkenal angkat bicara.

Psikiater bernama Jiemi Ardian dengan nama akun Twitter @jiemiardian, mengatakan bahwa apa yang disebutkan oleh Anji adalah gaslighting.

Lewat akun Twitter-nya, Jiemi menjelaskan bahwa gaslighting adalah sebuah cara memanipulasi secara psikologis, dengan memunculkan keraguan dalam benak orang lain hingga membuat orang lain ragu dengan dirinya sendiri.

"Gaslighting itu cara memanipulasi secara psikologis, dengan memunculkan keraguan, membuat orang lain meragukan dirinya/memori/kesadaran/persepsi/judgement dan membuat kita tidak berpikir sehat (cognitive dissonance) dan mungkin membuat self esteem terganggu," jelas Jiemi dalam akun Twitter-nya.

Halaman:

Editor: Zega

Terkini

3 Ayat Alkitab Tentang Masa Depan

Selasa, 16 April 2024 | 17:00 WIB

5 Contoh Hak Siswa di Sekolah yang Kamu Harus Tau!

Kamis, 11 April 2024 | 09:10 WIB
X